nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Umur

Tag: Umur

Berapa Lama Umur Helm? – Deltalube

Selain mandatori yang ditentukan kepolisian, helm adalah peranti keselamatan wajib dalam berkendara sepeda motor. Fungsi helm sangat vital dalam melindungi kepala kita. Tak sekadar dikenakan, kita juga harus pastikan helm yang digunakan masih layak dan belum kedaluwarsa. Belum banyak yang tahu, helm juga ternyata punya masa pakai lho Bro Deltalube.

Umur pakai ideal helm, menurut pabrikan umumnya adalah 5 tahun. Itu pula sebabnya, para produsen helm premium memberikan garansi helm atas penggunaan yang wajar selama 5 tahun. Tetapi, bukan berarti 5 tahun adalah harga mati untuk ganti helm. Umur helm bisa lebih lama, atau lebih cepat dari rekomendasi masa pakainya.

Faktor yang menentukan kelayakan pakai helm adalah kondisi EPS (expanded polystyrene) atau gabus/Styrofoam dan kondisi cangkang (shell) terluar helm. Shell helm menjadi garda terdepan dalam menyebarkan energi benturan ke area yang lebih luas, atau istilahnya impact energy dispertion. Jadi saat terjadi benturan, efeknya bisa menyebar ke seluruh area helm dan tidak terpusat pada titik benturan saja.

Sementara EPS berfungsi untuk meredam benturan ke kepala.

Fungsinya seperti bantal, saat terjadi benturan. Jadi meski helm sudah berusia lebih dari 5 tahun, tapi kondisi shell dan EPS masih terjaga baik dan belum pernah terjatuh akibat kecelakaan, helm masih layak digunakan. Tentu hal ini juga diimbangi dari busa yang belum kempes. Karena jika busa sudah kempes, helm menjadi longgar, dan sangat berbahaya ketika terjadi benturan akibat kecelakaan.

Baca Juga : Dampak Bahaya Pakai Helm yang Salah Ukuran

Idealnya, helm harus diganti jika sudah terjadi benturan akibat kecelakaan. Meskipun umur helm baru satu hari, namun sudah terbentur keras akibat kecelakaan, helm sudah harus diganti. Lain halnya jika helm terjatuh akibat tersenggol tidak sengaja, tidak ada massa yang menekan EPS sehingga helm masih layak dipakai.

Jadi ayo cek kondisi shell helm kita, apakah sudah ada retak? Cek juga apakah EPS kita sudah ada retak, atau sudah kempes? Jika sudah demikian, helm harus sudah diganti. Ingat, harga helm tidaklah seberapa dibanding keselamatan kita.

Hal yang Bikin Umur Ban Mobil Lebih Pendek

Tidak sedikit pemilik mobil yang kaget melihat kondisi ban sudah mengalami keausan atau rusak. Padahal, bila dilihat dari usia pakai ban tersebut belum memasuki masa penggantian. Lantas, apa yang terjadi pada ban mobil?

Ada beberapa jenis kerusakan yang biasa higgap pada ban mobil, yang paling sering dialami adalah keausan yang tidak rata. Dengan kata lain, ban aus pada satu bagian tertentu sedangkan di sisi lain kondisinya masih bagus.

Sejatinya, dalam merawat ban mobil bisa terbilang sangat mudah. Sayangnya, pemilik mobil kerap malas untuk melakukannya. Berikut penyebab usia pakai ban lebih pendek:

Tekanan udara

Penyebab utama dari umur pakai ban lebih singkat karena pemilik mobil abai pada kondisi tekanan ban. Padahal, perawatan ini bisa dibilang sangat mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Sebagai informasi, ban bukan hanya berperan sebagai alas penggerak kendaraan. Ban juga berfungsi sebagai tumpuan bobot pada kendaraan. Tekanan udara yang tidak terjaga bisa membuat dinding ban lebih berat dan mengakibatkan defleksi yang berlebihan.

Sebaiknya pemilik mobil melakukan pengecekan ban secara berkala. Pastikan tekanan ban mobil sesuai rekomendasi pabrikan.

Spooring

Wheel alignment atau yang lebih populer disebut spooring memang butuh effort dan biaya bagi pemilik mobil. Alhasil, hal ini jarang dilakukan karena harus ke bengkel. Padahal spooring sangat penting untuk mengembalikan atau penyetelan ulang kaki-kaki.

Usia pakai mobil yang panjang dapat menimbulkan penyimpangan pada roda akibat pergeseran pada komponen kaki-kaki. Hal ini berpengaruh kepada kinerja roda yang tidak seimbang dan berujung pada permukaan ban yang habis secara tidak merata.

Baca Juga : Mengenal Kode Ban Mobil

Rotasi ban

Jurus ini bisa dibilang cukup ampuh agar ban lebih awet, caranya adalah dengan merotasi ban mobil Anda. Sayangnya, pemilik mobil kerap menganggap hal ini tidak penting. Rotasi ban mobil bertujuan untuk menjaga level keseimbangan pada tingkat keausan keempat ban mobil. Dengan begitu Kembangan ban menjadi rata dan menipis secara berimbang. Idealnya merotasi ban mobil dilakukan setiap 10.000 Km.

Kondisi Berkendara yang Bisa Memperpendek Umur Oli Mobil

Setiap produsen, memberikan interval penggantian oli mesin yang berbeda beda. Umumnya bervariasi dari 5.000 – 10.000 km. Namun, ada beberapa kondisi yang dapat membuat penggantian oli jadi lebih cepat. Jadi, patokan rekomendasi dari pabrikan juga bisa berbeda-beda tergantung kebiasaan dan medan yang kita hadapi. Nah, berikut di bawah ini adalah kondisi berkendara yang bisa memperpendek umur oli mesin mobil kita. Jika kita sering berada pada kondisi tersebut, sebaiknya penggantian oli jadi harus lebih sering. Yuk simak, apa saja faktornya.

Macet

Kondisi berkendara stop and go yang berulang dan berkepanjangan, seperti di kemacetan adalah faktor yang pertama. Kondisi berkendara seperti itu, menciptakan kondisi mesin dalam beban tinggi (high load). Riset juga menunjukan bahwa berkendara pada kemacetan, bisa meningkatkan total acid number (TAN) hingga 1.41 mgKOH/g, dan menurunkan total base number (TBN) kurang dari 44.6%. Hasil tersebut membuktikan bahwa kualitas oli yang jadi menurun akibat kondisi kemacetan.

Berkendara jarak pendek yang berulang

Jika kita sering berkendara pendek secara berulang, ternyata bisa mempersingkat umur oli lho. Berkendara singkat disini, adalah di bawah 8 km. Kondisi itu bisa membuat kondisi mesin sulit mencapai temperatur kerja ideal, yang berujung pada tingginya potensi endapan air dan bahan bakar di area crankcase. Air dan bahan bakar adalah zat kontaminan yang akan menurunkan kualitas oli.

Berkendara pada area berdebu

Area dengan debu yang tinggi, dapat menurunkan kualitas oli. Sama seperti air dan bahan bakar, debu juga merupakan kontaminan yang dapat merusak kualitas oli. Oli yang kotor, meningkatkan gesekan antar metal, yang berpotensi meningkatkan timbulnya sludge (lumpur) pada oli dan juga korosi akibat asam.

Suhu tinggi

Berkendara pada suhu tinggi seperti di dataran rendah, bisa menurunkan kualitas oli. Suhu tinggi akan meningkatkan kadar oksidasi oli mesin, yang berujung pada hilangnya kandungan aditif pada oli mesin.

Baca Juga : Perlukah Ganti Oli Mesin Jika Mobil Jarang Digunakan?

Beban berat

Berkendara dengan beban muatan berat, erat kaitannya dengan berkendara di suhu tinggi. Kondisi ini berpotensi meningkatkan tingkat oksidasi, menimbulkan sludge (lumpur) di oli mesin, asam, dan deposit yang akan menurunkan kualitas oli.

Kembali ke atas