Ketika musim liburan tiba, daerah pegunungan kerap menjadi destinasi keluarga. Untuk menuju ke sana, sebagian wisatawan menggunakan kendaraan mobil. Namun tidak jarang, mobil yang digunakan kehilangan tenaga sehingga tidak kuat untuk melibas tanjakan curam. Hal ini tentu bisa membuat para penumpang tidak nyaman alias deg-degan. Cari tahu yuk, kenapa mobil bisa sampai kehilangan tenaga saat menanjak?
Mobil memang harus punya tenaga yang cukup untuk bisa melibas tanjakan, di mana gaya gravitasi menjadi masalahnya. Untuk sebuah mobil yang sehat mungkin saja tidak menjadi masalah. Beda cerita bila komponen mobil sudah ada yang rusak atau aus.
Mesin tidak dapat bekerja dengan baik bila bahan bakar yang masuk mendapat hambatan. Salah satu tersangkanya adalah filter bahan bakar yang bisa menghambat. Sejatinya fungsi filter bahan bakar untuk mencegah kotoran agar tidak masuk ke ruang bakar. Namun bila tidak dilakukan penggantian secara berkala, partikel dan endapan dari tangki akan menumpuk dan menyumbat filter. Sehingga membatasi aliran bahan bakar ke mesin.
Filter knalpot dan catalytic converter berfungsi sebagai peredam kebisingan dan mengurangi polusi. Jika salah satu filter di knalpot ini tersumbat, maka kemampuan mesin untuk berakselerasi juga bisa terhambat.
Mesin membutuhkan udara bersih agar mesin tetap bertenaga. Bila filter udara dalam keadaan tersumbat dan tidak bisa mencegah kotoran masuk ke ruang bakar internal, bisa berdampak ke mesin sehingga tidak cukup kuat untuk menanjak.
Ketika filter bahan bakar tidak berfungsi dengan baik, dampak jangka panjangnya bisa sampai ke komponen injektor. Biasanya karena usia pakai yang Panjang dan kualitas bahan bakar yang buruk. Bisa juga karena filter bahan bakar gagal menyaring endapan dari tangka. Hal ini mempengaruhi pola semprotan dan kemampuan injektor, sehingga kurangnya bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Dampaknya tidak ada daya yang dihasilkan.
Baca juga : Manfaat Memantau Filter Udara Mesin Mobil
Terakhir adalah komponen busi. Karena usia pakai yang panjang, busi juga akan mengalami keausan. Yang paling utama pada celah busi. Ketika celah terlalu besar, maka percikan tidak selalu dapat melalui celah tersebut. Dengan begitu, bila tidak ada percikan berarti tidak terjadi pembakaran di dalam silinder atau misfire. Akibatnya, mesin tidak memiliki tenaga yang cukup untuk beroperasi.
Untuk menjaga performa mesin dalam kondisi terbaik, Deltalube Daily 757 Premium SAE 10W-40 dan 10w-30 kini menggunakan sertifikasi API Service SN. Dengan sertifikasi tersebut, pelumas ini memiliki kemampuan lebih baik dalam mencegah timbulnya deposit yang terjadi pada saat suhu tinggi di komponen piston, sehingga potensi terjadinya sludge (Lumpur) pada pelumas dapat dihindari.