nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Radiator

Tag: Radiator

Penyebab Radiator Motor Mampet – Deltalube

Sepeda motor dengan sistem pendinginan cairan, kini semakin banyak beredar di pasar. Awalnya sistem pendingin cairan hanya diterapkan pada motor sport performa tinggi, untuk memaksimalkan pendinginan mesinnya. Namun kini, penggunaan pendingin cairan atau radiator sudah merambah ke semua jenis sepeda motor, termasuk jenis bebek dan skuter matic.

Salah satu komponen utama pada sistem pendinginan cairan adalah radiator. Radiator bertugas sebagai media pelepasan panas dari cairan pendingin atau coolant. Coolant suhu tinggi yang bersirkulasi di mesin, akan melewati jalur air di radiator (radiator core), untuk kemudian didinginkan oleh embusan angin. Setelah melewati radiator, suhu coolant akan lebih rendah sehingga bisa mendinginkan mesin yang sedang beroperasi.

Karena fungsinya yang sangat vital, kita harus menjaga kondisi radiator. Salah satu penyebab kegagalan fungsi radiator adalah mampet dan bocor. Pada kesempatan kali ini, kita akan bahas penyebab mampetnya radiator motor, dan cara pencegahannya.

Faktor eksternal

Pada sepeda motor jenis sport dan bebek, radiator umumnya ditempatkan pada bagian depan motor, untuk menangkap udara sebanyak-banyaknya. Posisinya biasanya berdekatan dengan ban depan. Dengan posisi ini, radiator sangat rentan terhadap benturan batu, kerikil, atau objek asing lainnya. Jika batu membentur radiator, radiator core bisa jadi penyok dan akan menyumbat aliran coolant.

Cara pencegahannya adalah dengan cara memasang radiator grille tambahan pada sisi muka radiator. Tapi ingat, pilih radiator grille yang punya cukup lubang agar proses pendinginan tidak terganggu. Sangat tidak dianjurkan juga, untuk memodifikasi area sepatbor depan. Sepatbor depan yang dipotong area belakangnya, atau diganti yang lebih kecil sangat minim menghalau pentalan kerikil dari roda depan.

Faktor internal

Penyebab radiator mampet lainnya adalah tumpukan kerak pada jalur internal radiator core. Kerak ini umumnya ditimbulkan dari karat akibat penggunaan air biasa. Serpihan gram halus dari komponen  yang hancur karena karat, akan terperangkap di radiator core dan membuatnya jadi mampet.

Untuk itu, kalian wajib menggunakan radiator coolant dan bukan air biasa! Bro Deltalube bisa pakai Deltalube 306 Radiator Coolant. Radiator coolant Deltalube ini, diformulasikan khusus menggunakan ethylene glycol sebanyak 50%. Rasio komposisi ini, sudah disesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia, sehingga menjamin sistem pendinginan tetap berfungsi maksimal.

Baca Juga : Perhatikan Sistem Pendingin Agar Performa Motor Tetap Maksimal

Deltalube 306 Radiator Coolant memiliki titik didih yang tinggi, mencapai suhu 137°C. Deltalube 306 Radiator Coolant juga memiliki sifat anti karat yang baik, sehingga mampu melindungi komponen metal pada sistem pendinginan.

Ganti Cairan Radiator Secara Berkala

Umumnya pemilik sudah pasti tahu fungsi dari komponen radiator pada mobil. Yup, radiator memang bertugas untuk menjaga mesin selalu dalam suhu ideal. Namun tidak sedikit pula yang belum tahu bahwa cairan yang ada dalam radiator juga memiliki masa pakai. Cairan ini bisa mengalami penurunan performa akibat usia pakai yang panjang, sehingga cairan radiator juga harus diganti dan dikuras secara berkala.

Selain itu, banyak juga pemilik mobil yang beranggapan bahwa radiator bakal aman hanya diisi dengan air biasa atau tanpa radiator coolant. Perlu dipahami bahwa air biasa tidak bisa bekerja sebagaimana radiator coolant dalam mendinginkan suhu mesin. Sebab, radiator coolant memang dirancang khusus dengan berbagai zat tambahan (aditif), sehingga bisa lebih baik dari air biasa.

Air biasa buka hanya tidak maksimal dalam menjaga suhu mesin, penggunaan air biasa juga berpotensi menimbulkan karat pada radiator. Alhasil, dengan sudah adanya karat di radiator, bukan tidak mungkin jadi mengakibatkan kebocoran. Di sisi lain, radiator coolant dirancang agar dapat melindungi dari korosi pada saluran radiator hingga water jacket di dalam mesin. Selain itu, radiator coolant bisa meminimalisir terjadinya pengendapan yang berpotensi bikin saluran tersumbat.

Dalam hal penggantian cairan radiator bisa berpatokan dari jarak yang sudah ditempuh. Umumnya cairan ini diganti setiap 40.000-70.000 Km.

Mengganti cairan radiator bisa dilakukan sendiri dengan langkah sebagai berikut:

Jika mesin masih dalam keadaan dingin, nyalakan mesin terlebih dahulu 3-5 menit. Hal ini agar sistem pendingin mesin berkerja dan cairan dalam radiator bersirkulasi. Tujuannya agar kotoran yang mengendap bisa terbawa saat cairan bersirkulasi.

Selanjutnya buka lubang pembuangan di bagian bawah radiator. Biarkan cairan terbuang semua, bila sudah habis bisa ditutup kembali. Kemudian buka tutup radiator dan tuangkan radiator flush untuk membersihkan sisa kotoran. Jangan sampai lupa tabung reservoir juga dikosongkan.

Setelah itu, isi radiator dengan air dan hidupkan mesin idle sekitar 15 menit sampai thermostat bekerja. Hal ini untuk melihat gerakan cairan radiator bersirkulasi dari lubang tutup radiator. Matikan mesin dan diamkan hingga suhu radiator turun. Lanjut buka lagi lubang pembuangan hingga air di radiator kosong.

Baca Juga : Amankah Radiator Diisi Air Mineral?

Setelah menutup Kembali lubang pembuangan, tuangkan radiator coolant sampai penuh lalu tutup. Jangan sampai lupa tabung reservoir juga harus diisi sampai batas maksimal. Hidupkan lagi mobil sekitar 15 menit lalu matikan. Bisa ditengok bagian kolong mobil untuk memeriksa apakah ada kebocoran.

Cara Mengatasi Masalah Cairan Radiator yang Bercampur dengan Oli Mesin

Pemilik kendaraan selalu ingin menjaga kondisi motor mereka dalam keadaan prima dan optimal. Namun, terkadang masalah dapat muncul, terutama pada kendaraan yang sudah menggunakan sistem radiator. Salah satu masalah yang mungkin terjadi adalah bercampurnya cairan radiator dengan oli mesin atau sebaliknya.

Tanda-tanda Masalah Cairan Radiator dan Oli Mesin

Jika Anda mencurigai adanya masalah dengan cairan radiator dan oli mesin yang tercampur, ada beberapa tanda yang perlu diperhatikan. Pertama-tama, perhatikan jika cairan radiator berkurang atau bahkan kosong. Ini bisa menjadi indikasi adanya kebocoran atau pencampuran dengan oli mesin. Untuk memverifikasi masalah ini, Anda dapat melakukan pemeriksaan sederhana dengan menggunakan dipstick motor. Jika Anda melihat bahwa oli mesin berubah menjadi berwarna putih susu, maka bisa dipastikan bahwa ada cairan yang tercampur. Ketika cairan radiator mencampur dengan oli mesin, kualitas oli mesin akan menurun dan ini dapat mengakibatkan kerusakan komponen mesin. Oleh karena itu, tindakan perbaikan segera diperlukan.

Penyebab Masalah Cairan Radiator dan Oli Mesin yang Tercampur

1. Kerusakan pada Packing (Gasket) Kepala Silinder

Salah satu penyebab utama masalah ini adalah kerusakan pada packing atau gasket kepala silinder. Kerusakan ini biasanya disebabkan oleh korosi pada lubang-lubang yang menghubungkan water jacket antara kepala silinder dan blok mesin. Akibatnya, cairan radiator dapat menembus atau merembes ke dalam saluran yang mengalirkan oli mesin. Untuk mengatasi masalah ini, Anda perlu mengganti packing atau gasket kepala silinder dan juga mengganti oli mesin dengan yang baru.

2. Kerusakan pada Seal Pompa Air

Seal pompa air yang rusak juga dapat menjadi penyebab cairan radiator merembes masuk ke dalam mesin dan mencampur dengan oli mesin. Solusi untuk masalah ini adalah dengan mengganti seal pompa air yang rusak dengan yang baru.

3. Kerusakan pada Kepala Silinder

Kerusakan pada kepala silinder, terutama yang disebabkan oleh mesin yang mengalami overheat (panas berlebih), dapat menyebabkan kepala silinder melengkung atau berubah bentuk. Hal ini menciptakan celah di antara kepala silinder dan blok silinder, memungkinkan cairan radiator dan oli mesin untuk bertemu. Masalah ini memerlukan tindakan lebih lanjut, yaitu membuka kepala silinder dan melakukan perbaikan. Jika kerusakan terlalu parah, kepala silinder harus diganti.

4. Keretakan pada Dinding Water Jacket

Terkadang, keretakan dapat terjadi pada dinding water jacket di kepala dan blok silinder. Hal ini biasanya terjadi karena penggunaan cairan radiator yang tidak sesuai dengan karakteristik mesin. Ketika masalah ini terjadi, itu termasuk dalam kategori kerusakan yang serius. Satu-satunya solusi adalah mengganti kepala silinder atau blok silinder dengan yang baru. Pastikan juga bahwa tidak ada sisa cairan radiator di semua area internal mesin, termasuk bak kopling.

Baca Juga : Ganti Cairan Radiator Secara Berkala

Merawat kondisi cairan radiator dan oli mesin yang bersih dan terpisah adalah penting untuk menjaga kesehatan mesin kendaraan Anda. Jika Anda mengalami salah satu dari masalah yang telah dijelaskan di atas, segera lakukan tindakan perbaikan yang sesuai agar motor Anda tetap berjalan dengan baik. Dalam hal ini, pencegahan lebih baik daripada pengobatan, jadi pastikan Anda melakukan perawatan berkala dan memilih cairan radiator yang sesuai dengan kendaraan Anda untuk menghindari masalah ini di masa depan.

Mau Performa Motor Tetap Maksimal? Jangan Lupakan Perawatan Radiator

Radiator adalah salah satu komponen penting dalam motor matik, bebek, dan sport. Radiator berperan dalam menjaga suhu mesin agar tetap stabil, sehingga performa mesin tetap optimal. Meskipun banyak motor dilengkapi dengan sistem pendinginan cairan atau radiator, tidak semua pemilik motor memahami cara merawatnya dengan baik. Dalam artikel ini, kami akan memberikan tips dan trik tentang bagaimana merawat radiator motor Anda agar tetap dalam kondisi prima.

Pentingnya Perawatan Radiator

Radiator merupakan jantung dari sistem pendinginan mesin motor. Sistem ini bekerja dengan cara menghilangkan panas yang dihasilkan oleh mesin melalui cairan coolant yang beredar di dalamnya. Jika radiator tidak terawat dengan baik, suhu mesin bisa naik secara drastis dan berpotensi menyebabkan overheat, yang pada akhirnya dapat merusak mesin dan mengakibatkan mogok. Oleh karena itu, perawatan radiator adalah langkah penting yang harus dilakukan oleh setiap pemilik motor.

Ganti Coolant secara Berkala

Salah satu aspek penting dalam merawat radiator motor adalah mengganti coolant secara berkala. Penggantian coolant perlu dilakukan sesuai dengan petunjuk yang tertera dalam buku servis motor Anda. Umumnya, disarankan untuk mengganti coolant setiap 3 tahun atau setelah motor menempuh jarak sekitar 36.000 km.

Penting untuk menghindari penggunaan air biasa sebagai pengganti coolant. Air biasa memiliki titik didih yang rendah dan dapat menyebabkan karat pada sistem pendinginan. Sebaiknya, gunakan produk cairan coolant berkualitas yang mengandung ethylene glycol yang sesuai. Sebagai rekomendasi, Anda bisa memilih Deltalube 306 Radiator Coolant. Produk ini diformulasikan khusus dengan ethylene glycol sebanyak 50% yang cocok untuk iklim tropis seperti Indonesia. Dengan titik didih sekitar 137°C, Deltalube 306 Radiator Coolant akan menjaga suhu mesin tetap stabil.

Bersihkan Kisi-Kisi dan Sirip Radiator

Kisi-kisi atau sirip pendingin radiator perlu dibersihkan secara berkala. Kotoran, debu, atau serangga yang menempel pada kisi-kisi radiator dapat menghambat aliran udara, mengurangi efisiensi pendinginan, dan meningkatkan risiko overheat. Namun, perlu berhati-hati dalam membersihkannya agar tidak merusak sirip pendingin tersebut.

Hindari penggunaan cover atau pelindung radiator yang menutupi sebagian besar area radiator, karena hal ini dapat mengganggu kinerja pendinginan. Akibatnya, motor Anda bisa mengalami overheat dan performanya akan menurun bahkan hingga mogok. Pastikan juga untuk memeriksa kipas radiator. Kipas radiator biasanya akan menyala otomatis ketika suhu mencapai lebih dari setengah level indikator. Namun, jika kipas radiator tidak berfungsi dengan baik bahkan ketika suhu sudah mencapai tingkat panas penuh, kemungkinan ada kerusakan pada sistem tersebut. Potensi kerusakan meliputi sensor suhu, relay, dan motor kipas radiator.

Baca juga : Cara Mengatasi Masalah Cairan Radiator yang Bercampur dengan Oli Mesin

Merawat radiator motor dengan baik adalah langkah penting dalam menjaga performa mesin dan mencegah overheat yang dapat merusak mesin. Ganti coolant secara berkala sesuai petunjuk pada buku servis motor Anda, dan pastikan Anda menggunakan coolant berkualitas seperti Deltalube 306 Radiator Coolant. Selain itu, bersihkan kisi-kisi dan sirip radiator secara teratur untuk menjaga aliran udara yang optimal. Dengan perawatan yang baik, radiator motor Anda akan selalu dalam kondisi prima dan siap mendukung perjalanan Anda dengan performa yang optimal.

Kembali ke atas