nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Penggunaan

Tag: Penggunaan

Aturan Penggunaan Lampu Hazard di Sepeda Motor

Pada beberapa sepeda motor model terbaru, sudah disematkan fitur lampu hazard. Namun sayangnya, pihak produsen sepeda motor kurang memberikan edukasi kepada konsumen, mengenai aturan dan tata cara penggunaan fitur ini. Akhirnya sering kita jumpai, penggunaan lampu hazard yang salah dan malah membahayakan pengguna jalan lain.

Sesuai artinya, hazard dalam Bahasa Inggris artinya bahaya. Jadi, lampu ini digunakan sebagai tanda ada potensi bahaya. Berikut kami bahas mengenai penggunaan lampu hazard yang benar, agar kesalahan yang selama ini terjadi tidak terulang.

Penggunaan lampu hazard yang salah

Banyak contoh penggunaan lampu hazard yang salah. Pertama dan paling sering dijumpai adalah, penggunaan lampu hazard saat hujan deras. Banyak orang menganggap, lampu hazard berguna agar kendaraan kita terlihat orang lain saat hujan. Padahal ini salah besar! Lampu hazard yang berkedip akan membuat pengendara lain bingung. Ditambah lagi, pantulan lampu hazard akan bias dengan air hujan, sehingga malah makin mengganggu pandangan pengendara lain. Cara paling aman agar kendaraan kita terlihat orang lain adalah dengan menyalakan lampu utama. Jika hujan diiringi oleh kabut, boleh sekaligus menyalakan lampu kabut.

Kesalahan umum kedua adalah, hazard digunakan saat berkendara beringingan. Hazard dinyalakan dengan harapan mendapat prioritas dari kendaraan lain. Hal ini tentu salah besar ya Bro Deltalube. Kemudian ada pula yang menyalakan hazard saat melaju lurus di perempatan jalan. Lampu hazard dianggap isyarat kita tidak belok kanan atau kiri, alias melaju lurus. Itu salah ya Bro Deltalube. Jika mau melaju lurus, ya tidak perlu nyalakan lampu apapun baik hazard maupun sein.

Penggunaan lampu hazard yang benar

Lampu hazard hanya digunakan pada kondisi bahaya saja Bro Deltalube. Contohnya saat kendaraan mogok mendadak, atau berhenti darurat di tepian jalan.

Berhenti di tepian jalan ini, misalnya untuk keperluan mengganti ban, memperbaiki kerusakan, atau kondisi darurat lainnya. Tidak disarankan berhenti untuk alasan istirahat di tepian jalan, sembari menyalakan hazard. Hazard juga bisa dipergunakan saat kondisi pengereman keras dan mendadak, agar pengemudi di belakang tahu ada kondisi bahaya di depan. Namun setelah kembali jalan, langsung matikan lampu hazard. Kemudian, hazard juga bisa diaktifkan saat kita menemukan atau melintasi tempat kejadian kecelakaan. Hal ini untuk memberitahu kendaraan lain agar hati-hati melintasi area tersebut. Setelah usai, langsung matikan lampu hazard.

Aturan undang-undang lampu hazard

Aturan lampu hazard di Indonesia, diatur pemerintah pada Pasal 121 Ayat 1, Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Pasal tersebut berbunyi “setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memasang segitiga pengaman, lampu isyarat peringatan bahaya, atau isyarat lain pada saat berhenti atau parkir dalam keadaan darurat di Jalan”.

Pada bagian penjelasan dijelaskan, yang dimaksud dengan ‘isyarat lain’ di antaranya lampu darurat atau hazard dan senter. Sementara definisi ‘keadaan darurat’ adalah kendaraan dalam keadaan mogok, kecelakaan lalu lintas, dan mengganti ban.

Baca Juga : Penggunaan Lampu Hazard Yang Tepat

Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Cairan Penambal Ban Motor

Keuntungan Penggunaan Cairan Penambal Ban Motor untuk Mengatasi Ban Kempis

Ban kempis merupakan masalah yang menyebalkan bagi pengendara motor. Selain mengganggu dan membuang waktu, ban yang kempis juga dapat mengancam keselamatan. Jika hal ini terjadi pada mobil, biasanya dapat diatasi dengan mudah karena tersedia ban cadangan. Namun, pada sepeda motor, masalah ban kempis menjadi lebih merepotkan.

Untungnya, kini tersedia cairan penambal ban yang dapat secara otomatis menambal kebocoran. Produk ini menjadi penyelamat bagi para pengendara motor yang mengalami ban kempis. Cukup dengan mencabut benda yang menyebabkan kebocoran dan cairan penambal akan langsung menutup kebocoran tersebut.

Kerugian Penggunaan Cairan Penambal Ban Motor yang Perlu Diperhatikan

Meskipun memiliki keunggulan, penggunaan cairan penambal ban motor juga menimbulkan pro dan kontra di kalangan para bikers. Banyak pengendara motor yang mengeluhkan beberapa sisi negatif yang terkait dengan penggunaan cairan penambal tersebut. Beberapa kerugian yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Pengerasan Cairan dan Terbentuknya Kerak

Salah satu masalah yang muncul adalah cairan penambal ban yang lama kelamaan akan mengeras. Ketika pengguna ingin mengganti ban baru, kerak yang terbentuk akibat cairan penambal ini sulit dibersihkan. Hal ini dapat menyebabkan gangguan saat proses pergantian ban, yang pada akhirnya menghabiskan waktu dan tenaga lebih.

2. Potensi Karat pada Permukaan Sisi Dalam Pelek

Selain itu, penggunaan cairan penambal ban juga berpotensi menimbulkan karat pada permukaan sisi dalam pelek. Banyak bikers yang mengeluhkan bahwa penggunaan cairan penambal ban ini dapat mengakibatkan motor menjadi kurang stabil. Hal ini disebabkan oleh distribusi cairan yang tidak merata dalam ban, sehingga mengubah titik keseimbangan roda.

3. Perhatikan Rekomendasi Cairan dari Para Bikers Lainnya

Meskipun penggunaan cairan penambal ban tidak dilarang dan memiliki manfaat pada kondisi darurat, sebaiknya Bro Deltalube melakukan riset tentang merek cairan yang direkomendasikan oleh para bikers lainnya. Hal ini penting untuk menghindari kerugian yang mungkin timbul akibat penggunaan cairan penambal yang tidak berkualitas.

Baca Juga : Intip Jenis Ban, Dari yang Jadul Sampai Tanpa Angin

Penggunaan cairan penambal ban motor dapat memberikan keuntungan dalam mengatasi ban kempis secara praktis. Namun, perlu diingat bahwa terdapat beberapa kerugian yang perlu diperhatikan, seperti pengerasan cairan dan terbentuknya kerak, potensi karat pada sisi dalam pelek, dan distribusi cairan yang tidak merata dalam ban. Oleh karena itu, sebaiknya melakukan riset dan memilih merek cairan penambal ban yang direkomendasikan oleh para bikers lainnya untuk menghindari kerugian yang tidak diinginkan.

Kembali ke atas