nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Pendingin

Tag: Pendingin

Daftar Komponen dan Fungsinya pada Sistem Pendingin Air Kendaraan

Sistem pendinginan air atau biasa disebut pendingin radiator, tentu lebih maksimal dalam hal pelepasan panas pada mesin. Tidak heran, semua mobil modern pakai pendingin sistem radiator. Sementara di sepeda motor, masih ada yang pakai sistem pendingin angin atau oil cooler.

Sistem pendingin air pada kendaraan

terdiri dari beberapa komponen yang saling terkait. Jika salah satu ada yang gagal berfungsi, tentu membuat sistem pendinginan jadi terkendala. Efeknya tentu bahaya, mesin bisa overheat yang berujung pada kerusakan permanen pada mesin.

Sekarang langsung saja kita bedah sistem pendingin pada kendaraan. Baik motor atau mobil, sistemnya hampir mirip. Pertama adalah pompa air atau water pump. Sesuai namanya, pompa air bertugas untuk mensirkulasikan cairan pendingin ke seluruh rangkaian sistem pendinginan.

Komponen selanjutnya adalah thermostat, ia berfungsi sebagai katup buka-tutup air radiator. Jika pada kondisi mesin dingin, thermostat menutup, untuk mencegah air radiator bersirkulasi ke area water jacket silinder mesin. Sementara saat mesin sudah mulai panas, thermostat akan terbuka untuk mengalirkan air radiator untuk menurunkan suhu mesin.

Thermostat mendapat perintah buka tutup dari komponen selanjutnya yang bernama temperature sender. Temperature sender atau juga yang biasa disebut temperature sensor, bertugas membaca suhu air radiator. Jika suhu air terbaca sudah panas, temperature sender mengirimkan sinyal ke thermostat untuk terbuka dan mengalirkan air. Karena temperature sender lah, kita juga bisa mengetahui suhu mesin di area speedometer.

Komponen selanjutnya dan yang boleh dibilang paling penting adalah radiator. Radiator bertugas melepas panas di air, melalui kisi-kisinya yang tertiup angin. Kisi-kisi radiator berukuran kecil dan panjang untuk meningkatkan permukaan kerjanya, sehingga air bisa dibuat lebih lama saat melintasinya.

Karena timbunan kerak, kisi-kisi radiator bisa mampet.

Jika sudah mampet, pendinginan pasti tidak akan maksimal. Bahkan, selang radiator pun bisa pecah karena tekanan air yang terlalu tinggi. Komponen selanjutnya adalah extra fan. Jika hanya mengandalkan embusan angin saat kendaraan melaju, tentunya pendinginan tidak maksimal. Maka itu diperlukan extra fan untuk meniup udara tambahan layaknya kipas angin.

Extra fan biasanya hidup otomatis, jika kondisi temperatur sudah meningkat. Biasanya saat mobil berhenti di kemacetan. Extra fan juga mendapat sinyal untuk hidup dan mati secara otomatis melalui temperature sender. Komponen terakhir yang sering diabaikan padahal fungsinya vital adalah tutup radiator.

Baca Juga : Perhatikan Sistem Pendingin Agar Performa Motor Tetap Maksimal 

Tutup radiator bertugas menyalurkan air radiator yang bertekanan tinggi karena panas berlebih, ke tabung reservoir. Tutup radiator juga berfungsi untuk menyalurkan air dari tangka reservoir ke sistem pendinginan jika level air di radiator sudah berkurang.

Untuk menjaga sistem pendinginan maksimal, ganti air radiator tiap 20.000 km. Gunakan juga radiator coolant yang berkualitas seperti Deltalube 306 Radiator Coolant.

Deltalube 306 Radiator Coolant diformulasikan khusus menggunakan ethylene glycol sebanyak 50%. Rasio komposisi ini, sudah disesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia, sehingga menjamin sistem pendinginan tetap berfungsi maksimal. Deltalube 306 Radiator Coolant memiliki titik didih yang tinggi, mencapai suhu 137°C.

Deltalube 306 Radiator Coolant juga memiliki sifat anti karat yang baik, sehingga mampu melindungi komponen metal pada sistem pendinginan. Selain itu, Deltalube 306 Radiator Coolant juga tidak berbahaya pada komponen karet, sehingga mampu mencegah kebocorolan. Jangan gunakan air biasa ya.

Bedah Sistem Pendingin Mobil, Apa Saja Komponennya

Saat proses pembakaran, mesin akan menghasilkan panas. Panas mesin ini harus dijaga, agar tidak berlebihan dan berpotensi merusak mesin. Untuk itu diperlukan sistem pendinginan mobil. Seluruh mobil modern saat ini, sudah menggunakan sistem pendinginan air dengan menggunakan radiator sebagai media pelepas panasnya.

Pada artikel ini, akan kami bahas komponen pada sistem pendingin mesin mobil, agar kita lebih paham cara kerjanya. Yuk disimak.

Radiator

Berfungsi untuk mendinginkan cairan radiator yang panas dari mesin, dengan cara melepas panas melalui kisi-kisi radiator yang dialiri udara. Radiator mobil ini terdiri dari upper tank, inti radiator, lower tank, dan tutup radiator.

Kipas radiator

Fungsinya untuk menciptakan aliran udara tambahan, jika radiator tidak mendapatkan pendinginan alami dari angin. Kipas radiator berada di belakang radiator untuk menghisap udara dari luar. Kipas radiator bisa digerakkan menggunakan dinamo elektrik, atau diputar mesin langsung.

Tutup radiator

Tutup radiator berfungsi sebagai penjaga tekanan radiator. Jika panas berlebih dan tekanan meningkat, air radiator akan disalurkan ke tangki reservoir. Hindari mengganti tutup radiator yang berbeda dari spesifikasi standarnya.

Pompa air (water pump)

Fungsinya sangat vital untuk menyalurkan cairan radiator ke seluruh sistem. Jika pompa water pump rusak, mesin pasti overheat, karena cairan tidak bersirkulasi. Water pump umumnya digerakkan langsung oli mesin. Namun ada juga yang menggunakan dinamo elektrik.

Baca Juga : Ini Penyebab Mesin Overheat

Thermostat

Komponen ini sebagai pengatur sirkulasi cairan pendingin. Ketika mesin belum mencapai suhu kerjanya, thermostat akan menahan cairan tidak bersirkulasi. Begitu suhu kerja mesin sudah mulai berlebih, thermostat akan membuka saluran agar cairan dapat bersirkulasi dan mengalir ke radiator.

Perhatikan Sistem Pendingin Agar Performa Motor Tetap Maksimal

Panas berlebih adalah musuh dari mesin sepeda motor. Panas berlebih bisa menurunkan performa, bahkan merusak komponen mesin. Misalnya piston bisa macet di dinding silinder, yang menyebabkan mesin mati total.

Sepeda motor manual dan matic, sekarang sudah banyak yang pakai sistem pendingin air. Berbeda dengan mesin berpendingin udara, mesin dengan pendingin air alias radiator, mengandalkan radiator coolant sebagai media pelepas panas mesin. Tidak ada kisi udara di silinder blok dan cylinder head, yang bisa digunakan untuk media penghantaran panas. Jadi pendinginan mengandalkan radiator coolant yang bersirkulasi di water jacket mesin, untuk didinginkan ke oleh radiator.

Kinerja sistem pendingin air, juga tidak lepas dari radiator sebagai media pelepas panas dari cairan coolant. Sering dijumpai, kisi-kisi radiator mampet sehingga sirkulasi radiator coolant jadi terhambat. Hal itu juga bisa berujung pada mesin overheat. Selain itu, pemilihan jenis cairan pendingin yang salah, juga bisa menyebabkan mesin overheat. Misalnya menggunakan air biasa, dan tidak menggunakan radiator coolant. Air biasa tidak memiliki kandungan anti karat, sehingga berpotensi menimbulkan karat di sistem pendinginan. Karat tersebut bisa terlepas, dan menimbulkan endapan kerak di sistem pendinginan. Air biasa juga memiliki titik didih yang lebih rendah dari radiator coolant, sehingga memiliki tingkat penguapan tinggi dan tidak maksimal dalam melepas panas.

Untuk mencegah hal itu terjadi, kalian wajib menggunakan cairan radiator coolant yang berkualitas seperti Deltalube 306 Radiator Coolant. Deltalube 306 Radiator Coolant diformulasikan khusus menggunakan ethylene glycol sebanyak 50%. Rasio komposisi ini, sudah disesuaikan dengan iklim tropis di Indonesia, sehingga menjamin sistem pendinginan tetap berfungsi maksimal.

Baca Juga : Rawat Radiator Agar Performa Mesin Terjaga

Deltalube 306 Radiator Coolant memiliki titik didih yang tinggi, mencapai suhu 137°C. Deltalube 306 Radiator Coolant juga memiliki sifat anti karat yang baik, sehingga mampu melindungi komponen metal pada sistem pendinginan. Selain itu, Deltalube 306 Radiator Coolant juga tidak berbahaya pada komponen karet, sehingga mampu mencegah kebocoran. Jadi jangan gunakan air biasa ya.

Kembali ke atas