nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Matik

Tag: Matik

Kapan Waktu Terbaik Ganti Oli Mesin Motor Matik?

Motor matic kini lebih jadi idola, dibanding motor jenis bebek ataupun sport. Motor matic jelas lebih praktis dikendarai, dan punya akomodasi barang yang lebih baik ketimbang jenis motor lainnya. Hal yang paling membedakan motor bertransmisi automatic dan motor manual, ada pada sektor transmisinya. Nah, apakah perbedaan jenis transmisi ini juga berpengaruh terhadap interval ganti oli mesin motor nya?

Mayoritas motor matic yang beredar, menggunakan transmisi jenis CVT (continuously variable transmission). Singkatnya, transmisi ini mengandalkan putaran mesin untuk mendapatkan rasio perbandingan puli depan dan puli belakang. Rasio perbandingan puli ini, kemudian menentukan seberapa cepat laju kendaraan kita. Jadi boleh dibilang, transmisi otomatis CVT memiliki ‘rasio gigi’ yang tidak terbatas. Rasio pulinya akan selalu berubah sesuai putaran mesin.

Salah satu kekurangan motor matic CVT adalah, pengemudi tidak dapat mengatur sendiri putaran mesin saat berkendara. Beda dengan motor manual, yang diberikan keleluasaan mengatur putaran mesin lewat gigi transmisi. Motor matic CVT biasanya butuh putaran mesin lebih tinggi untuk mulai melaju. Biasanya sekitar 1.800-2.000 rpm, motor matic baru mulai bisa bergerak. Beda dengan motor manual, yang bisa lebih rendah dari itu.

Tingginya putaran mesin, berdampak pula pada engine load. Apalagi bagi kita yang sering berkendara di area kemacetan. berkendara stop and go di kemacetan, jelas memberikan beban lebih bagi motor matic kita. Jadi sebaiknya kita lebih perhatikan kondisi oli mesin, agar mesin tetap prima.

Baca Juga : Kapan Sebaiknya Mengganti Oli Transmisi Motor Matic?

Jika menurut acuan buku manual, ganti oli motor matic dianjurkan setiap 3.000 km.

Tapi mengingat kondisi jalan yang dilalui, dan bobot saat berkendara, penggantian oli bisa lebih cepat dari itu. Bro Deltalube bisa mempercepat penggantian oli mesin, menjadi 2.500 km atau sekitar 2 bulan jika motor dipakai rutin setiap hari.

Untuk penggantiannya, Bro Deltalube bisa pakai oli Deltalube 757 Daily Motorcycle 10W-30 yang diformulasikan khusus untuk motor matic. Deltalube 757 Daily Motorcycle 10W-30 sudah bersertifikat JASO MB dan API SL yang cocok untuk motor matic kalian.

Kebiasaan Ini Bikin Cepat Rusak Motor Matik

Dengan hadirnya motor ber-genre matik, pengendara seakan dimanjakan dengan berbagai kemudahan yang disuguhkannya. Salah satunya penghematan tenaga karena tanpa harus memindahkan gigi dan sebagainya. Namun, pemilik motor matik seakan terlena sehingga secara tidak sadar kerap melakukan kebiasaan yang dapat mempercepat kerusakan pada motor matik.

Apa saja ya? Yuk, kita intip.

Umumnya, motor matik zaman now sudah dibekali dengan teknologi injeksi dan ECU. Kesalahan pertama yang kerap dilakukan adalah langsung menyalakan mesin ketika kunci kontak di posisi ‘on’. Padahal, sejatinya pemotor harus menunggu sampai indikator MIL hilang. Hal ini bertujuan agar pemotor bisa mengetahui kondisi motor. Apakah ada kerusakan yang terjadi.

Berikutnya adalah tuas rem ditekan sambil berjalan. Kebiasaan ini paling lazim ditemukan. Pemotor kerap tidak sadar jari tangannya selalu ada pada tuas rem dan menekannya. Dampak yang paling ringan adalah lampu rem yang cepat rusak, sampai yang paling parah yaitu komponen pengereman menjadi cepat aus.

Kebiasaan ini juga sering dilakukan, yakni menahan gas ketika kondisi jalan macet. Pengendara sering malakukan kebiasaan ini dengan maksud menjaga putaran mesin motor matic dengan cara menahan gas sekaligus menekan tuas rem. Akhirnya, komponen kampas kopling cepat aus. Berujung pada pemotor harus merogoh kocek yang tidak sedikit.

Dalam melakukan perawatan motor matik, pemilik kerap lupa mengganti oli CVT. Hal ini akibat pemilik terlalu fokus melakukan penggantian oli mesin saja. Padahal, sangat penting menjaga kualitas oli CVT agar komponen di dalamnya dalam kondisi ideal. Setidaknya, pemilik harus mengganti oli CVT setiap 8 ribu kilometer.

Baca Juga : Tips dan Cara Mencegah CVT Motor Matic Bergetar

Saat sedang dikejar waktu, pemilik motor matik kerap memutar gas sedalam-dalam saat awal akselerasi. Kebiasaan ini dapat memperpendek umur komponen v-belt, roller dan menjadi borosnya konsumsi BBM.

Ketika sudah sampai tujuan, pemotor langsung menurunkan standar samping agar motor langsung mati. Padahal adanya fitur ini untuk mencegah motor menyala ketika standar samping masih turun. Saat itu mesin memang mati seketika, namun instrumen lain seperti lampu belakang, speedometer tidak langsung mati. Saat itulah, instrumen tersebut membebankan daya pada aki motor. Umur pakai aki bisa menjadi lebih pendek.

Terakhir, pemilik kerap malas membersihkan atau servis komponen CVT. Sedangkan CVT bertugas sebagai penggerak yang di dalamnya terdapat komponen v-belt dan pulley.

Nah, sekarang sudah paham kan? Yuk, pelan-pelan kita hilangkan kebiasaan ini agar motor matik selalu dalam kondisi prima.

Arti Angka dan Huruf di Transmisi Matik

Di kota besar seperti Jakarta memang syarat dengan kemacetan, jadi lumrah mobil yang saat ini banyak dijual memiliki transmisi otomatis atau matik. Namun bukan berarti populasi mobil manual sedikit, masih cukup banyak pemilik yang setia dengan transmisi manualnya.

Melihat kondisi kemacetan yang parah, sangat manusiawi bila pemilik mobil manual pelan-pelan beralih ke transmisi matik. Mengakomodir yang ingin beralih, kami akan menjabarkan arti dari angka dan huruf yang tertera pada transmisi matik.

 

Angka dan huruf tersebut, tentu memiliki arti masing-masing. Biasanya, komposisinya adalah P-R-N-D-2-L, P-R-N-D-S dan seterusnya. Setiap pabrikan mobil punya ramuan sendiri-sendiri pada transmisi matiknya. Kami akan membahas yang umum ditemukan di Indonesia.

P (Parking)

Posisi P atau Parking, digunakan pada saat mobil sedang parkir. Ketika tuas berada di hurup P artinya transmisi terkunci pada posisi ini. Saat Anda ingin mematikan atau menghidupkan mobil, pastikan tuas transmisi ada pada posisi ini.

R (Reverse)

Posisi R atau Reverse berfungsi untuk memundurkan mobil. Huruf R juga terdapat pada transmisi manual.

N (Neutral)

Dalam posisi N atau Neutral, koneksi mesin dan transmisi sedang dalam keadaan bebas. Sama persis dengan transmisi manual.

D (Drive)

Di posisi D atau Drive, mobil berjalan normal atau biasa. Transmisi matik sudah cukup pintar mengatur kebutuhan mobil di setiap kondisi jalan.

2/S (Second)

Ketika mobil sedang melewati tanjakan yang tidak terlalu curam, kadang dibutuhkan tenaga lebih. Pindahkan tuas ke posisi 2 atau S sehingga mobil hanya melaju hingga gigi dua saja.

1/L (Low)

Bila kondisi tanjakan yang akan dilewati lebih curam lagi, posisikan tuas pada 1 atau L, sehingga mobil hanya memakai gigi satu saja.

Sedikit tips untuk Anda yang baru beralih ke mobil matik, agar tidak lupa melakukan perawatan terhadap transmisinya. Karena begitu banyak komponen dan modul yang ada di dalamnya. Bila tidak dirawat, siap-siap untuk merogoh kocek yang cukup dalam.

Baca juga : Waspadai Oli Transmisi Otomatis Mengalami Overheat

Salah satu caranya adalah dengan mengganti oli transmisi bermutu tinggi untuk gearbox transmisi otomatis dan powershift. Deltalube 799 ATF cocok untuk digunakan kendaraan yang memenuhi persyaratan spesifikasi transmisi Dexron III.

Formulanya dirancang memberikan perlindungan terhadap aus yang unggul untuk semua mobil penumpang dan light duty truck. Direkomendasikan juga untuk peralatan seluler yang banyak digunakan oleh perusahaan utilitas, yang memerlukan sifat isolasi listrik untuk oli hidrolik.

Kembali ke atas