Kendaraan yang dipakai sehari-hari, khususnya mobil, harus dilakukan perawatan secara berkala agar kondisinya selalu dalam keadaan ideal. Saat dilakukan perawatan, ada part yang harus diganti dengan yang baru untuk menjaga performanya. Part yang diganti dapat digolongkan menjadi dua bagian yakni fast moving dan slow moving. Alasannya, mobil terdiri dari ribuan komponen saling berpadu dan berbeda-beda fungsinya.
Istilah fast moving memang mengacu pada komponen yang memiliki masa pakai lebih cepat. Harus dilakukan penggantian secara reguler pada komponen ini karena batas pemakaiannya sudah habis, rusak atau mengalami keausan akibat gesekan. Tak heran bila mobil yang kerap melakukan servis rutin, biasanya diikuti dengan penggantian komponen fast moving.
Jenisnya cukup banyak, seperti filter oli, filter udara, kampas rem, busi dan sebagainya. Memang sejatinya tidak semua suku cadang fast moving diganti setiap servis berkala. Hal ini karena masing-masing part ada jadwal tersendiri untuk dilakukan penggantian. Misalnya pada komponen filter oli harus diperbaharui setiap penggantian oli. Sedangkan untuk busi, dilakukan penggantian setiap kelipatan 10.000 Km. Karena pada kategori ini sering dilakukan penggantian, maka bengkel selalu memperhatikan ketersediaan barang alias tidak perlu inden.
Lantas bagaimana dengan suku cadang slow moving?
Secara harfiah komponen slow moving bisa diartikan sebagai suku cadang yang tidak memiliki Batasan waktu pemakaian. Artinya daya tahan pemakaiannya lebih awet atau tahan lama. Oleh sebab itu tidak ada patokan waktu dan interval untuk penggantiannya.
Pun begitu, cukup banyak pula suku cadang yang masuk ke dalam kategori slow moving. Mulai dari sektor mesin, kaki-kaki sampai system kelistrikan. Lebih rinci lagi misalnya komponen pelek, suspensi, sabuk alternator, tali kipas, kampas kopling sampai radiator.
Baca Juga : Ini Bedanya Part Fast Moving dan Slow Moving Motor
Walau tidak ada waktu atau interval penggantian, bukan berarti komponen slow moving bisa dipakai selamanya. Dalam kondisi tertentu, beberapa suku cadang juga harus diganti. Bahkan di beberapa kasus, ada yang masa penggantiannya lebih cepat. Contohnya pada komponen kampas kopling. Gaya berkendara sopir yang suka melakukan teknik setengah kopling, bisa menyebabkan komponen ini lebih cepat diganti.
Sekali lagi, akibat tidak adanya waktu atau interval penggantian, bengkel tidak selalu menyadiakan komponen slow moving.