nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Jenisjenis

Tag: Jenisjenis

Jenis-jenis Mesin Diesel yang Ada Hingga Kini

Masa kini, pamor mesin diesel tidak kalah dengan mesin bensin. Efisiensi, torsi dan lebih ramah lingkungan menjadi beberapa kelebihan mesin diesel dibandingkan mesin bensin. Namun sebelum menjadi salah satu mesin terbaik, mesin diesel juga mengalami evolusi. Yuk, tengok jenis mesin diesel yang ada hingga kini.

 

Indirect Injection

Teknologi indirect injection digunakan pada mesin diesel di era 1980-an. Terdapat ruang bakar kecil di sistem ini. Kabut bahan bakar disemprotkan injektor ke pre-chamber ini.

Udara yang dikompresikan piston, memampat di pre-chamber dan terjadilah pembakaran kecil. Pembakaran kecil ini kemudian diteruskan ke main chamber di atas permukaan piston. Alasan dibutuhkannya pre-chamber adalah para engineer belum bisa menghasilkan kompresi cukup besar untuk pembakaran sempurna di main chamber pada masa itu.

Glow Plug

Glow plug atau sering disebut busi pijar, adalah salah satu teknologi diesel di awal kemunculannya. Glow plug berfungsi sebagai elemen pemanas, agar bahan bakar bisa terbakar. Posisi glow plug juga berlokasi di pre-chamber mesin indirect injection.

Penggunaan glow plug terbatas untuk mempermudah start mesin pada kondisi dingin saja. Setelah mesin hidup, pembakaran terjadi dengan sendirinya akibat kompresi tinggi mesin diesel.

Priming Pump

Udara adalah musuh utama pada jalur bahan bakar mesin diesel. Udara bisa muncul akibat penggantian komponen di jalur bahan bakar, atau saat kondisi tangki bahan bakar kosong total.

Saat mesin coba dihidupkan, udara yang terjebak ini menjadi hambatan bagi aliran bahan bakar. Untuk itu dibutuhkan priming pump, untuk mengeluarkan udara terjebak itu. Pengoperasinya dengan gerakan memompa. Priming pump biasanya berada di filter solar ataupun sedimenter.

Fixed Turbocharger

Turbo bukanlah teknologi baru. Teknologi pemasok udara paksa di mesin turbo, bahkan sudah mulai dipakai pada 1930. Sayangnya, putaran bilah turbin masih terpaku mengikuti kuat-lemahnya embusan gas buang. Akibatnya gejala turbo lag tidak terhindarkan, karena respons turbocharger yang lamban.

 

Direct Injection

Mesin diesel modern, tidak perlu lagi pre-chamber. Direct injection memungkinkan semprotan bahan bakar langsung ke combustion chamber. Dengan begitu, tenaga yang dihasilkan dari pembakaran jadi lebih maksimal. Sistem direct injection tidak terlepas dari teknologi common-rail.

Common-rail

Pada diesel generasi lawas, injector terbuka karena tekanan bahan bakar. Sedangkan di diesel modern, buka-tutup injektor diatur oleh ECU. Bahan bakar bertekanan ini ‘disimpan’ pada sebuah rel bersama. Rel bersama inilah yang menjadi bak untuk kemudian disalurkan ke injektor di tiap silinder.

Tekanan bahan bakar dan waktu bukaan injektor bisa diatur individual pada sistem common-rail. Hasil positifnya adalah tenaga meningkat, hemat bahan bakar dan rendah emisi.

Baca Juga : Mendongkrak Efisiensi Mesin Diesel Common-rail

Variable Turbo

Untuk menghindari gejala turbo lag, engineer menciptakan teknologi turbo variabel. Putaran turbin bisa lebih responsif tanpa perlu mengandalkan embusan gas buang. Banyak mekanisme dari turbo variabel. Mekanisme paling umum adalah dengan menggeser sudut turbin untuk mengatur tekanan tertentu pada turbin kompresor.

Untuk menjaga mesin-mesin di atas bisa awet hingga kini, oli mesin diesel jadi faktor yang sangat penting. Deltalube Daily 757 Premium Diesel Oil SAE 15W-40 API CI-4 memiliki kandungan aditif deposit control yang mampu menekan tumpukan kerak karbon di piston. Soot control yang baik di oli ini juga membuatnya tidak mudah mengental.

Jenis-jenis Kampas Rem Untuk Kendaraan

Kampas rem merupakan komponen penting pada system pengereman, fungsinya sangat vital untuk memperlambat laju kendaraan. Kampas rem memiliki umur pakai. Oleh sebab itu pemilik kendaraan wajib untuk memeriksa secara berkala ketebalan kampas rem agar performa rem selalu terjaga. Terlebih dapat menghindari hal yang tidak diinginkan dalam hal ini kecelakaan.

Di pasaran ada empat jenis kampas rem yang dijual. Pembedanya adalah bahan baku untuk membuat kampas rem itu sendiri. Hal ini dirasa cukup penting untuk menyesuaikan kebutuhan kendaraan Anda.

Kampas Rem Organik

Kampas rem jenis ini memang dibuat dengan material organik sebagai bahan baku utamanya seperti serbuk kayu, karbon, asbes dan bahan lunak organik lainnya. Keunggulan jenis ini, tidak menimbulkan suara berisik alias senyap. Sifatnya yang lunak juga menjadi kelebihannya, sehingga tidak merusak rotor disc atau disc brake. Tentu saja jenis ini juga memiliki kekurangan. Karena sifatnya yang lunak, kampas rem ini lebih cepat habis dibandingkan jenis lain. Suhu panas yang tinggi juga membuat kampas rem ini kehilangan daya cengkram. Kampas rem organik adalah jenis yang paling banyak diaplikasikan sebagai suku cadang standar pabrik.

Kampas Rem Semi-Metal/Semi Organik

Dari Namanya, jenis ini memiliki bahan baku utama perpaduan antara organik dan metal seperti serbuk besi atau serbuk tembaga. Karena memiliki kandungan metal, kampas rem jenis ini memiliki performa yang lebih baik pada suhu tinggi ketimbang jenis organik. Pun begitu tetap memiliki kekurangan, serbuk bekas pengereman yang banyak dapat merusak disc brake bilang tidak dibersihkan secara berkala. Selain itu, untuk di tempat yang bersuhu dingin kampas rem ini terasa kurang bagus performanya.

Kampas Rem Sinter/Full Metal

Kampas rem jenis ini dibuat dari perpaduan jenis serbuk metal. Tentu saja lebih baik lagi performanya saat bekerja di suhu tinggi, bahkan sampai ke taraf ekstrem. Tentu ada kekurangan dari kampas rem jenis ini. Harga yang lebih tinggi ketimbang dua jenis di atas adalah salah satunya. Karena sifatnya yang keras, jenis ini berpotensi merusak cakram kendaraan. Bila ingin mengaplikasi jenis ini disarankan untuk mengganti disc brake dengan yang berbahan keras.

Kampas Rem Keramik

Kampas rem jenis ini menggunakan perpaduan bahan keramik seperti karbon dan silicon sebagai bahan bakunya. Soal performa, tentu saja lebih baik ketimbang yang lain. Namun kampas rem jenis ini harus ditebus dengan harga yang sangat mahal. Tak perlu diragukan lagi performanya di suhu yang tinggi. Kampas rem jenis ini banyak ditemukan di mobil balap atau mobil kelas sultan. Masih ditambah ampas sisa pengereman yang minim membuatnya cocok untuk mobil/motor dengan performa tinggi karena tidak merusak cakram.

Baca Juga : Indikasi dan Risiko Kampas Rem Motor mulai Aus

Dari keempat jenis kampas rem, memang harus disesuaikan dengan kebutuhan kendaraan yang digunakan. Namun apapun pilihan Anda, dalam system pengereman juga butuh dukungan dari minyak rem kualitas kelas wahid.

DELTALUBE 797 Super Brake Fluid DOT 3 adalah minyak rem serbaguna yang khusus dirancang untuk kendaraan pribadi agar tidak akan mudah menguap sekalipun dibawah kondisi temperatur tinggi yang ekstrim.

Deltalube 797 Super Brake Fluid Dot 3 merupakan minyak rem yang sesuai dengan kebutuhan sistem pengereman pada kendaraan bermotor penumpang terkini. Dengan boiling point (titik didih) yang tinggi, Deltalube 797 Super Brake Fluid Dot 3 mampu untuk meningkatan kemampuan sistem pengereman pada kendaraan bermotor penumpang.

Semua itu mengacu pada FMVSS (Federal Motor Vehicle Safety Standards) No. 116 mengenai Motor Vehicle Brake Fluids.

Jenis-jenis Kopling yang Ada di Kendaraan

Di sebuah kendaraan, setiap komponen yang ada di dalamnya memilikin peranan yang penting. Walaupun tidak semua komponen berstatus krusial, yang mana bila mengami malfungsi, kendaraan sampai tidak bisa berjalan alias mogok. Salah satu komponen dalan sebuah kendaraan adalah kopling.

Kopling adalah komponen yang menghubungkan roda gigi transmisi dengan poros engkol sehingga roda bisa bergerak. Fungsi utamanya mengubah tingkat percepatan mesin sesuai dengan keinginan pengendara. Setiap kendaraan bermotor memiliki komponen ini, meski jenisnya tidak selalu sama.

Lantas, apa saja jenis-jenis kopling kendaraan bermotor?

Kopling Manual

Sesuai dengan namanya, kopling ini digunakan dengan cara manual. Pengendara dapat dengan bebas mengoperasikan mesin dan kendaraan serta mengatur kecepatan kendaraan seperti keinginan pengendaranya.

Karena dioperasikan secara manual, butuh keahlian yang baik untuk membuat mobil berjalan dengan mulus. Bukan cuma itu, dibutuhkan tenaga ekstra dalam pengoperasiannya, terlebih di jalan yang padat seperti di kota besar.

Kopling Otomatis

Seiring dengan kemajuan teknologi, terciptalah kopling otomatis yang notabene lebih canggih dan praktis.

Kopling jenis ini punya sistem kerja sesuai dengan kecepatan poros engkol. Dengan cara memutuskan dan menghubungkan poros engkol dengan roda belakang. Jadi kecepatan yang timbul tergantung kecepatan putar poros engkel tersebut.

Kopling jenis ini digunakan pada mobil matik. Mobil matik sendiri memiliki tiga arah tuas yakni kecepatan sedang, kecepatan maksimal dan kecepatan Ketika mundur.

Kopling Gesek

Bisa ditebak dari namanya, cara kerja kopling gesek memang memanfaatkan gaya gesek pada dua piringan kopling saat memindahkan daya. Pada kopling ini terdapat dua bagian dalam gaya gesek, yakni

Kopling Piringan: Kopling piringan adalah kopling yang bergesekan dengan dua unit bidang gesek berbentuk piringan.

Kopling Konis: Kopling konis merupakan jenis kopling gesek yang bekerja pada dua unit piringan berbentuk kerucut terpancung.

Kopling Plat Ganda

Berikutnya adalah kopling plat ganda atau banyak. Kopling ini memiliki bidang dengan kepingan yang jumlahnya banyak atau lebih dari dua buah. Kopling ini biasanya ditemukan pada mobil manual karena sistem kerjanya dengan menggesekan komponen pada mesin.

Kopling Plat Tunggal

Kopling plat tunggal adalah jenis kopling yang hanya memiliki satu piringan. Alhasil banyak digunakan pada mobil matik dengan kopling otomatis. Karena lebih ringkas, sistem kerja kopling tunggal lebih mudah. Penggunaan kopling ini melengkapi kekurangan yang ada pada kopling ganda.

Kopling Basah

Selanjutnya adalah kopling basah. Jenis kopling ini membutuhkan pendingin karena sering mengalami gesekan. Tentunya agar kopling ini awet dan dalam kondisi ideal, kopling basah membutuhkan pelumas atau oli. Kopling jenis ini biasanya kita temukan pada kendaraan sepeda motor.

Baca Juga : Waspadai Dampak Per Kopling Keras Untuk Motor Harian

Kopling Kering

Kebalikkan dari kopling basah, jenis kopling kering tidak membutuhkan pendingin. Kopling ini tidak perlu mendapat pelumasan agar tidak terselip. Tapi dibutuhkan perawatan yang baik secara berkala untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.

Kenalan Dengan Jenis-jenis Sabuk Pengaman Mobil

Saat sedang berkendara dengan mobil, sudah wajib hukumnya untuk selalu menggunakan sabuk pengaman alias safety belt. Tidak terbatas hanya untuk penumpang di baris depan saja, baris kedua dan seterusnya pun wajib mengenakannya. Sebagai peranti keselamatan, safety belt bisa jadi penyelamat ketika terjadi kecelakaan.

Perlu disadari, saat berkendara di jalanan apapun mungkin terjadi. Ketika kecelakaan, kemungkinan cidera sangat tinggi. Dalam kondisi terburuk, penumpang bisa terpelanting keluar dari mobil. Dengan menggunakan safety belt, dapat mengurangi risiko itu terjadi.

Safety belt juga berfungsi untuk mempertahankan posisi penumpang. Secara tidak langsung, organ penting tubuh penumpang dapat terlindungi. Misalnya pada bagian kepala, ketika kecelakaan sangat mungkin terbentur. Berkat safety belt, penumpang dapat tertahan untuk tetap pada tempatnya.

Nah, yuk simak juga jenis-jenis safety belt yang ada saat ini.

Sash

Safety belt jenis ini adalah sabuk pengaman yang posisinya melintangi badan dari bahu. Yang menjadi ciri khas dari tipe ini adalah kemudahannya untuk dilepas.

Satu Titik

Safety belt satu titik adalah sabuk pengaman yang serupa dengan sabuk pengaman yang ada di pesawat terbang. Di mana hanya ada satu sabuk yang berada di atas pangkuan penumpang. Tipe ini kerap ditemukan pada mobil-mobil tua.

Dua Titik

Sesuai dengan Namanya, tipe ini memiliki dua titik penahan yakni pada bahu dan perut. Penggunaannya adalah dengan cara menyilangkan dari bahu. Tentunya tipe ini lebih aman dari yang hanya satu titik.

Tiga Titik

Tipe ini adalah kombinasi antara sabuk model sash dan sabuk pangkuan. Tipe ini dirancang untuk melindungi bahu, dada dan pinggul.

Empat Titik

Biasa disebut juga sebagai safety belt kompetisi. Karena memang peruntukannya untuk menjaga para pembalap tetap aman. Tubuh pengemudi merekat kuat dengan mobil dan tentunya mengikuti pergerakan mobil sebagai satu kesatuan.

Baca juga : Cara Tepat Menggunakan Sabuk Pengaman

Otomatis

Inilah safety belt yang dipakai di mobil zaman now. Penggunaannya hanya dengan menarik dan mengaitkan. Ketika dilepas, safety belt ini akan tergulung secara otomatis.

Pangkuan dan Sash

Tipe ini biasanya digunakan untuk penumpang yang ada di bagian belakang. Seperti namanya, jenis ini terdiri dari dua tipe sabuk pengaman

jenis-jenis Rangka yang Ada di Motor

Rangka atau chassis pada kendaraan, bak sebuah pondasi pada rumah. Tugasnya sangat berat karena harus bisa menopang seluruh bagian kendaraan itu sendiri. Pada sepeda motor, rangka berfungsi sebagai pendukung mesin, transmisi, suspensi dan lainnya. Oleh sebab itu, sebuah rangka motor harus mampu menjaga stabilitas berkendara dan nyaman.

Belum berhenti di situ, sebuah chassis motor yang baik dituntut seringan mungkin namun tetap kuat menahan getaran dan goncangan.

Sejatinya, kekuatan rangka bergantung pada konstruksi dan bahan yang digunakan. Bentuknya memang disesuaikan dengan jenis dan peruntukan motor itu sendiri. Oleh karena itu ada beberapa jenis rangka motor yang beredar di pasaran. Yuk, kita intip sama-sama.

Rangka Baja Tekan (Pressed Steel)

Rangka jenis ini terbentuk dari pelat baja yang secara keseluruhan dipres (lempengan). Kebanyakan, rangka jenis ini membentuk pola tulang punggung.

Rangka Bak (Cradle)

Desain rangka jenis ini terdapat ruang kosong seperti bak. Ruang kosong ini digunakan sebagai penyangga mesin motor. Rangka jenis ini pun terbagi dua, yakni rangka bak tunggal dan ganda.

Rangka bak tunggal bisa dibilang paling sederhana, karena hanya ada dua pipa yang menopang mesin.

Satu di bagian atas dan satu di bagian bawah. Umumnya, diameter pipa bagian bawah lebih kecil. Rangka jenis ini kerap ditemukan pada motor bebek dan motor off-road.

Disebut rangka bak ganda karena terbentuk dari dua buah bak yang menopang mesin dari kedua sisi, dipadu dengan tulang belakang serta downtube tunggal. Rangka ini dirasa lebih kaku dan solid namun tetap ringan. Alhasil, rangka jenis ini biasa dipakai motor-motor dengan kapasitas mesin menengah (150cc-250cc).

Rangka Tulang Belakang

Jenis ini bisa dibilang agak unik, karena terdiri dari pipa utama tunggal yang menjadi tempat mesin bergantung. Alhasil, mesin tampak menggantung akibat rangka bersembunyi di dalam bodi motor.

Rangka Perimeter

Banyak motor bergenre sport kekinian yang memakai rangka jenis ini. Banyak juga yang menyebutnya dengan twin spar frame atau twin tube. Desainnya untuk memperpendek antara setang dan suspensi depan.

Rangka Teralis (Trellis)

Dari segi konsep, rangka ini tidak jauh berbeda dengan rangka perimeter. Bisa dilihat dari bentuknya, sekilas memang mirip. Namun rangka teralis memiliki ciri khas terbentuk dari rangkaian pipa-pipa tubular yang dilas satu-persatu. Semakin banyak pipa menyilang, diyakini rangka juga semakin kokoh dan kaku.

Baca Juga : Apa itu Sasis Monokok?

Rangka Monokok (Monocoque)

Dari tampilan, rangka monokok terpadu secara utuh. Rangka ini diciptakan untuk beberpa fungsi. Selain sebagai elemen penopang motor, bisa juga berfungsi sebagai tangki bahan bakar. Chassis jenis ini bisa ditemukan pada skuter.

Cara Kerja dan Jenis-jenis Airbag

Untuk sebuah mobil masa kini, peranti keselamatan seperti airbag sudah lumrah ditemui. Bahkan untuk sekelas mobil LCGC sudah mengaplikasikan fitur ini. Sesuai dengan Namanya, airbag adalah sebuah kantong udara yang menjadi peranti keselamatan tambahan pada mobil. Tujuannya, agar dapat mengurangi cidera pada penumpang mobil ketika terjadi kecelakaan.

Secara fungsi dan cara kerja airbag akan mengembang dalam sepersekian detik untuk melindungi bagian vital tubuh seperti kepala, leher dan dada saat terjadi benturan.

Selain itu, airbag juga berfungsi untuk memperlambat gerak laju penumpang dalam waktu yang sangat singkat. Cara kerja Airbag berfungsi ketika sensor mendeteksi ada perlambatan kecepatan yang signifikan dan terjadinya benturan keras pada bagian tertentu.

Sensor yang umumnya terletak di bagian depan mobil segera mengirimkan signal dan membuat kawat mekanisme kantung udara menjadi panas. Dari panas tersebut menghasilkan sejumlah gas nitrogen untuk mengisi kantung airbag. Setelah mengembang sempurna akibat benturan, airbag secara perlahan akan mengempis karena nitrogen yang ada di dalam kantong mulai keluar.

Penempatan airbag itu sendiri yang umum ditemukan ada di setir mobil. Selebihnya tergantung tipe dan merek mobil, setiap pabrikan memiliki kebijakan yang berbeda-beda untuk fitur yang satu ini. Ada yang mengaplikasikan di baris depan saja atau sampai ke penumpang baris paling belakang. Biasanya, semakin banyak airbag, semakin tinggi kelas dan harga mobilnya.

Baca juga : Fitur Teknologi Wajib Pada Mobil Zaman Sekarang

Ada beberapa jenis airbag yang sudah diaplikasikan di mobil. Biasanya, jenis airbag terdiri berdasarkan letak di mana airbag terpasang. Jenis-jenis airbag adalah sebagai berikut:

Driver airbag

Ini adalah airbag yang paling umum ditemukan di mobil. Seperti namanya, driver airbag berfungsi untuk melindungi si pengemudi. Oleh sebab itu, driver airbag terletak di roda kemudi mobil.

Passenger airbag

Airbag ini memang diperuntukan melindungi para penumpang mobil. Mulai dari yang duduk di samping pengemudi, penempatannya di dalam dashboard mobil. Sedangkan untuk penumpang baris kedua dan selebihnya, berbeda-beda penempatannya, setiap pabrikan punya resep masing-masing.

Side airbag

Dengan adanya airbag ini, tubuh pengemudi dan penumpang dapat terlindungi saat ada benturan sari sisi samping. Tentunya bertujuan mengurangi dampak cidera yang ditimbulkan saat terjadi kecelakaan.

Curtain airbag

Yang terakhir adalah curtain airbag, umumnya terpasang pada atap bagian dalam mobil. Tujuannya melindungi kepala dan leher saat terjadi benturan yang sering terjadi saat mobil terguling.

Jenis-jenis Kaca yang Ada di Mobil

Dalam hal membuat sebuah mobil, unsur keamanan memang sudah tidak dapat ditawar lagi agar selalu menjadi pertimbangan paling utama. Termasuk dalam memilih kaca mobil, produsen mobil akan memilih kaca yang lebih kuat agar dapat melindungi penumpang. Ada beberapa jenis kaca yang dipakai pada sebuah mobil. Apa saja ya?

Kaca Laminated

Untuk jenis kaca ini biasa disebut juga lamisafe, dalam proses pembuatannya terdiri dari dua buah lapisan kaca setebal 2 mm dengan bagian tengah disisipi oleh lembaran film polyvinyl atau PVB. Dengan struktur tersebut, dinilai berdaya datan kuat meredam benturan. Dengan kekuatan yang dimiliki, kaca jenis ini menjadi pilihan untuk kaca depan mobil. Alasannya, ketika memang pecah kaca tidak langsung berhamburan ke dalam mobil.

Selain itu, kaca jenis ini juga mampu menahan sinar UV sampai 96 persen. Hal ini berkat adanya lembaran film PVB tadi. Bukannya tanpa kekurangan, meski terlihat kuat, ketika terjadi keretakan pada kaca akan cepat menjalar. Tak ada solusi yang bisa dilakukan bila sudah terjadi keretakan selain menggantinya dengan yang baru.

Kaca Tempered

Untuk jenis kaca tempered dinilai jauh lebih kuat dibandingkan kaca laminated. Strukturnya sendiri memiliki ketebalan sampai 5 mm dan mampu menerima benturan hingga 1.500 Kg/Cm2. Teksturnya sangat keras sehingga afektif menahan benturan. Karena kekuatan yang dimilikinya, kaca tempered digunakan pada bagian samping dan belakang mobil.

Kaca tempered sering juga disebut sebagai kaca jagung. Karena ketika pecah akan berubah menjadi potongan kecil sebesar biji jagung. Namun, masih dinilai aman karena butiran tersebut tidak tajam.

Baca juga : Kerusakan Kaca Depan Mobil

Kaca Partially Tempered

Proses pembuatannya sedikit banyak mirip dengan kaca tempered. Perbedaannya, kadar pendinginan akhirnya dikurangi khusus pada bagian tengah mobil. Hal ini dilakukan agar ketika terjadi keretakan, sisi tengah tidak sepenuhnya hancur. Jadi masih ada titik tertentu yang bisa digunakan untuk melihat ke arah depan.

Jenis-jenis Filter Udara dan Memilih Filter Udara yang Tepat untuk Kendaraan Anda

Dalam proses pembakaran, kendaraan membutuhkan pasokan udara yang bersih. Hal ini dapat terjadi berkat filter udara yang berfungsi dengan baik. Namun, jika filter udara tidak berfungsi optimal atau tidak sesuai, bukan tidak mungkin mesin akan mengalami kerusakan atau tidak berjalan normal. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk memilih filter udara yang terbaik untuk kendaraan Anda. Bagaimana cara memilih filter udara yang cocok? Mari kita bahas bersama-sama.

Filter Udara: Pentingnya Alat Filtrasi di Kendaraan Anda

Sebagai alat filtrasi udara pada kendaraan, filter udara memiliki peran yang sangat penting. Udara perlu disaring karena proses pembakaran membutuhkan oksigen yang bebas dari kotoran. Karena oksigen diambil dari udara luar, bukan tidak mungkin bahwa udara tersebut membawa debu atau partikel lainnya. Dengan adanya filter udara, partikel-partikel tersebut dapat dicegah masuk ke dalam ruang bakar.

Namun, filter udara juga memiliki masa pakai terbatas karena debu dan partikel lainnya akan menumpuk pada pori-pori filter. Hal ini menyebabkan aliran udara ke dalam mesin menjadi tidak maksimal. Saat ini, ada beberapa tipe filter udara yang tersedia di pasaran, mari kita simak bersama-sama.

1. Filter Kertas Tipe Dry Paper

Seperti namanya, filter ini terbuat dari bahan dasar kertas. Kelebihan dari filter ini adalah mudah dibersihkan dan harganya lebih terjangkau. Oleh karena itu, jenis filter ini sering digunakan sebagai filter standar pada kendaraan. Kemampuannya dalam menyaring debu tidak perlu diragukan lagi, sehingga filter ini cocok untuk daerah berdebu.

Namun, filter tipe ini memiliki kekurangan pada sisi performa, karena pori-porinya yang rapat. Hal ini dapat mempengaruhi aliran udara yang masuk ke mesin.

2. Filter Busa Basah (Wet Foam)

Filter ini terbuat dari busa yang dilapisi dengan lapisan film minyak. Beberapa orang juga menyebutnya sebagai filter basah. Karena terbuat dari busa, pori-pori filter ini lebih besar. Film minyak yang ada di permukaan filter berfungsi untuk menangkap debu dan kotoran. Penggunaan busa membuat pasokan udara lebih kaya dibandingkan dengan filter kertas. Sayangnya, filter jenis ini bersifat sekali pakai karena permukaannya yang mudah tertutup kotoran dan sulit dibersihkan.

3. Filter Stainless

Filter jenis ini digolongkan sebagai filter balap atau racing. Filter yang terbuat dari rajutan stainless ini mengutamakan pasokan udara yang maksimal ke dalam ruang bakar. Dari segi filtrasi, kemampuan filter ini dapat dikatakan kurang baik dalam menahan debu dan kotoran. Oleh karena itu, filter ini tidak cocok untuk penggunaan sehari-hari. Namun, sangat disarankan untuk keperluan balap.

Menentukan Pilihan Filter Udara yang Tepat

Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari berbagai jenis filter udara di atas, Anda dapat memilih jenis yang paling sesuai dengan kendaraan Anda. Ingat, jangan menganggap bahwa jenis filter racing akan selalu berkinerja lebih baik daripada filter bawaan pabrik. Pemilihan filter yang tepat akan membantu kendaraan Anda beroperasi secara optimal, sehingga dana yang Anda keluarkan tidak akan terbuang percuma.

Baca Juga : Manfaat Memantau Filter Udara Mesin Mobil

Filter udara memainkan peran penting dalam menjaga pasokan udara yang bersih ke mesin kendaraan. Dengan memilih jenis filter yang sesuai, Anda dapat memastikan performa mesin tetap optimal dan melindungi mesin dari kerusakan yang disebabkan oleh partikel kotoran. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan mekanik atau pakar otomotif untuk memilih filter udara yang terbaik untuk kendaraan Anda. Semoga artikel ini bermanfaat dalam membantu Anda memahami cara memilih filter udara yang tepat. Selamat memilih dan menjaga kesehatan mesin kendaraan Anda!

Kembali ke atas