Di kota besar sudah lumrah para konsumen kendaraan khususnya mobil, menjatuhkan pilihannya pada mobil dengan transmisi otomatis. Hal ini dirasa sangat membantu meringankan beban kerja kaki yang hanya mengoperasikan pedal gas dan rem. Dengan segala kemudahan yang bisa diberikan mobil dengan transmisi otomatis, masih ada pemilik yang salah kaprah menginjak pedal rem dengan kaki kiri atau left foot braking.
Kami asumsikan pengemudi yang melakukan hal ini karena terbiasa dengan mobil manual karena terbiasa kaki kirinya bekerja menginjak pedal kopling. Situasi ini bisa dibilang cukup membahayakan karena ada perbedaan Feeling antara menekan pedal kopling dan rem.
Pedal kopling biasanya harus diijak sangat dalam, bisa berdampak lain pada pedal rem. Ketika pedal rem diinjak dalam-dalam, mobil seketika akan berhenti mendadak. Hal ini cukup membahayakan saat sedang berkendara di jalan raya, terlebih lagi di jalan tol yang kecepatan kendaraan cukup tinggi. Mobil bisa ditabrak dari sisi belakang.
Sejatinya dalam menekan pedal rem memang disesuaikan dengan kebutuhan. Saat pengemudi butuh menghentikan mobil seketika, maka pedal rem diinjak lebih dalam. Namun, saat mobil berjalan pelan dan ingin menghentikan mobil, pedal rem cukup diinjak dengan lembut. Hal inilah yang tidak terbiasa dilakukan kaki kiri pengendara mobil manual atau terjadi miss feeling.
Berbeda dengan kaki kanan yang sudah terbiasa beradaptasi dengan pedal gas dan rem, yang juga dilakukan pada mobil manual. Kaki kanan pengemudi sudah bisa membaca kadar tekanan yang harus diberikan pada kedua pedal tersebut.
Baca Juga : Mendeteksi Kerusakan pada Kopling Mobil Anda
Bukan berarti pengereman kaki kiri tidak dilakukan oleh pengendara mobil. kebiasaan menekan pedal dengan kaki kiri memang sangat akrab dengan dunia balap mobil. Para pembalap tidak mau kehilangan momen dengan berpindah kaki kanan untuk menginjak pedal gas dan rem. Maka kaki kiri pembalap turut aktif membantu menekan pedal rem. Namun hal ini dilakukan oleh pembalap yang memang profesional di dunianya. Mereka sudah melewati pelatihan yang intens untuk bisa melakukan pengereman dengan kaki kiri dengan baik dan benar.
Para instruktur keselamatan berkendara juga sepakat untuk tidak melakukan pengereman dengan kaki kiri dalam kebutuhan di jalan raya atau berkendara sehari-hari. Karena hal ini dirasa berpotensi membahayakan.