nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Grease

Tag: Grease

Inilah Komponen Utama dari Grease

Grease atau gemuk lumas, adalah padatan atau semi padatan berupa campuran pelumas dengan bahan pengental. Grease berfungsi untuk mengurangi gesekan dan keausan antara dua bidang atau permukaan yang saling bersinggungan atau bergesekan. The American Society for Testing dan Material (ASTM) mendefinisikan pelumas grease sebagai sebuah produk dari bentuk solid hingga semi fluid yang terdiri dari bahan pengental dalam pelumas cair, dan bahan lain yang sifatnya khusus.

Ada tiga komponen utama yang membentuk grease. Komponen-komponen ini adalah base oil, pengental/thickener, dan aditif. Base Oil dan paket aditif, merupakan komponen utama dalam formulasi grease yang memberikan pengaruh yang cukup besar pada karakteristik grease. Sedangkan thickener atau pengental, sering disebut sebagai spons yang mengikat base oil dan aditif. Mari kita bedah masing-masing komponen penyusun grease.

Base Oil

Mayoritas grease yang diproduksi saat ini, menggunakan base oil tipe mineral sebagai komponen dasar. Grease berbasis oli mineral ini biasanya memberikan kinerja yang cukup memuaskan dalam aplikasi di industri. Namun dalam suhu ekstrem (sangat rendah atau sangat tinggi), biasanya grease dengan base oil mineral tidak mampu bekerja maksimal, maka dibutuhkan grease yang menggunakan base oil sintetik yang akan memberikan stabilitas kinerja yang lebih baik.

Thickener

Thickener atau pengental merupakan bahan yang dikombinasi dengan grease. Thickener akan menghasilkan struktur padat hingga setengah cair. Jenis utama dari thickener yang digunakan dalam grease saat ini adalah sabun/soap logam.

Thickener jenis soap antara lain lithium, aluminium, clay, polyurea, natrium, dan kalsium. Akhir-akhir ini, tipe thickener dengan soap kompleks sangat diminati karena sifatnya lebih stabil dan kinerja yang lebih maksimal. Tipe thickener kompleks adalah seperti Lithium Complex, Aluminum Complex, Calcium Sulfonate Complex, dan lain lain. Thickener complex dipilih karena drop point atau titik mulai memudarnya lebih tinggi dan kemampuan membawa beban yang sangat baik.

Di sisi lain, thickener jenis non Soap mendapatkan popularitas dalam aplikasi khusus seperti lingkungan suhu tinggi. Bentonite dan silika aerogel adalah dua contoh thickener  yang tidak meleleh pada suhu tinggi. Namun banyak yang salah paham mengenai hal ini. Walaupun pengental mungkin dapat menahan suhu tinggi, tapi base oil akan teroksidasi dengan cepat pada suhu tinggi, sehingga membutuhkan interval waktu lagi untuk memaksimalkan pelumasan.

Baca Juga : Cara Mengidentifikasi Berbagai Jenis Grease

Aditif

Aditif dapat memainkan beberapa peran dalam grease. Ini terutama untuk mencakup kinerja grease dalam  meningkatkan karakteristik grease yang diinginkan. Baik menambah atau menekan sifat material bawaan grease yang tidak diinginkan, atau untuk menanamkan sifat baru. Aditif yang paling umum adalah anti oksidasi, penahan karat, penahan tekanan ekstrem, anti keausan, dan anti gesekan.

Perbedaan Oli dan Grease: Fungsi, Fisik, dan Komposisi

Oli dan grease adalah dua jenis pelumas yang sering digunakan dalam kendaraan. Meskipun keduanya memiliki fungsi dasar yang sama, yaitu untuk melumasi komponen dan mengurangi gesekan, namun ada perbedaan signifikan antara keduanya.

Perbedaan Fungsi Oli dan Grease

Oli umumnya digunakan untuk melumasi komponen pada ruang tertutup seperti mesin, transmisi, dan gardan. Contoh oli yang sering digunakan pada kendaraan adalah Deltalube Daily 757 Premium, Deltalube Adventure 731, dan Deltalube 799 ATF. Sementara itu, grease seperti Deltalube 056 General Purpose Grease, biasanya digunakan pada komponen kendaraan yang terbuka seperti bagian sasis dan kaki-kaki kendaraan.

Perbedaan Fisik Oli dan Grease

Perbedaan fisik yang paling mencolok antara oli dan grease adalah bentuknya. Oli adalah pelumas yang berbentuk cair, sedangkan grease adalah pelumas yang berbentuk padat. Hal ini bisa terjadi karena grease menggunakan zat thickener (pengental) untuk mendukung fungsi kerjanya. Thickener dapat menghasilkan struktur grease yang lebih solid atau semifluid. Selain thickener, grease juga mengandung aditif, seperti aditif anti karat dan korosi, anti oksidan, anti air, extreme pressure aditif, dan lain-lain.

Perbedaan Komposisi Oli dan Grease

Komposisi dari oli dan grease juga berbeda. Oli mengandung sekitar 90% base oil, ditambahkan dengan beberapa aditif sekitar 10%. Sedangkan grease memiliki komposisi base oil sekitar 80 – 85%, ditambah aditif 5 -10%, serta pengental (thickener) antara 10 -15%.

Baca Juga : Inilah Komponen Utama dari Grease

Meskipun oli dan grease memiliki fungsi dasar yang sama dalam pelumasan komponen kendaraan, namun ada perbedaan signifikan antara keduanya. Oli umumnya digunakan untuk melumasi komponen pada ruang tertutup seperti mesin, transmisi, dan gardan, sedangkan grease digunakan pada komponen kendaraan yang terbuka seperti bagian sasis dan kaki-kaki kendaraan. Selain itu, perbedaan fisik dan komposisi keduanya juga menjadi faktor penting dalam pemilihan jenis pelumas yang tepat untuk kendaraan Anda. Jadi, pastikan Anda memilih jenis pelumas yang tepat untuk memperpanjang umur dan kinerja komponen kendaraan Anda.

Kembali ke atas