nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Fungsi

Tag: Fungsi

Fungsi Gear Oil di Motor Matic yang Perlu Kamu Ketahui

Dibanding motor jenis bebek atau sport, motor matic kini lebih diminati. Motor matic lebih praktis dikendarai, dan punya akomodasi barang yang lebih baik ketimbang jenis motor lainnya.

Hal yang paling membedakan motor bertransmisi automatic dan motor manual, ada pada sektor transmisinya. Hampir semua motor matic yang beredar di pasar, menggunakan transmisi otomatis jenis continuously variable transmission (CVT). Seperti apa sih transmisi CVT ini?

Transmisi CVT pada dasarnya penggunakan dua buah puli, yang diatur derajat bukaannya, berdasarkan gerak sentrifugal. Kedua puli ini dihubungkan oleh sabuk (belt) yang fungsinya mirip rantai roda di motor bebek atau sport.

Seiring putaran mesin, puli bagian depan (drive) akan membuka sehingga menarik belt lebih ke luar. Efeknya, belt akan menarik puli belakang (driven) untuk meregang dan membuat kampas kopling bergesekan dengan rumah kopling.

Rumah kopling pun berputar dan menggerakan input shaft gear box. Nah, di dalam gear box ini lah terdapat gigi reduksi, untuk kemudian menyalurkan tenaga mesin ke roda belakang.

Gear box motor matic, terpisah dari kampas koplingnya. Artinya, area kampas kopling kering tidak kena oli. Model penerus daya jenis kopling kering alias dry clutch ini, juga berlaku di mobil. Karena gear box motor matic terpisah dari area mesin dan kopling, dibutuhkan oli tambahan untuk melumasi gigi gigi reduksi yang ada di dalamnya.

Baca Juga : Transmisi Otomatis atau matic Bermasalah? Kenali Gejalanya

Itu sebabnya, di motor matic ada dua jenis oli yang harus diganti secara berkala, oli mesin dan oli gear (gardan). Meski semata hanya untuk melumasi gigi reduksi, oli gear motor matic juga wajib diperhatikan kondisinya. fungsi Oli gear motor matic juga vital dalam menjaga kondisi transmisi.

Fungsi yang pertama adalah untuk meredam gesekan dan mencegah keausan.

Bayangkan roda gigi yang berputar tanpa adanya pelumasan. Pasti suaranya akan kasar, dan gigi jadi cepat aus. Fungsi selanjutnya adalah untuk mencegah karat dan meredam panas di area gear box. Jadi itu Bro Deltalube, fungsi utama dari gear oil matic. Jangan sampai diabaikan ya.

Pahami Fungsi Fog Lamp Agar Tidak Membahayakan

Tidak sedikit pemilik mobil yang salah kaprah soal fungsi lampu kabut atau lebih tenar disebut fog lamp. Kebanyakan yang tidak paham kapan waktunya untuk menyalakan fog lamp. Lebih parah lagi bila pemilik mobil hanya menyalakan lampu kabut saja, sedangkan lampu utama tidak dinyalakan. Dengan alasan fog lamp sudah cukup untuk memberi penerangan.

Di beberapa pabrikan mobil memang memberi pembeda pada fitur mobil khususnya fog lamp. Umumnya di varian termurah, fog lamp tidak disematkan padanya. Oleh sebab itu, para pemilik mobil yang memiliki fitur fog lamp menyalakan terus menerus untuk menambah penerangan.

Sesuai dengan namanya, lampu kabut harus dinyalakan pada saat kondisi jalan berkabut atau hujan lebat, terutama saat hujan malam hari. Alasannya, fog lamp memiliki sorot lampu yang cenderung melebar ketimbang lampu utama yang sorotan cahayanya jauh ke arah depan.

Untuk fog lamp itu sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu lampu kabut depan (front fog lamp) dan lampu kabut belakang (rear fog lamp). Umumnya, fog lamp depan terletak di bagian bawah bumper depan kiri dan kanan. Sedangkan fog lamp belakang umumnya terletak pada kiri dan kanan bumper belakang atau menyatu dengan lampu belakang. Kebanyakan fog lamp belakang memancarkan warna merah agar terlihat jelas oleh pengemudi lain.

Khusus untuk fog lamp belakang, bila terjadi salah kaprah untuk pemakaiannya, perpotensi membahayakan pengemudi lain. Saat tidak dalam kondisi berkabut atau hujan deras, cahaya fog lamp belakang cukup menyilaukan untuk pengemudi lain.

Baca Juga : Serba-serbi Lampu Kabut yang Perlu Diketahui

Untuk mobil yang belum memiliki fitur fog lamp, terutama yang tinggal di daerah yang kerap berkabut, disarankan untuk memasang fog lamp. Hal ini untuk menambah pencahayaan saat diperlukan. Namun pemasangan fog lamp disarankan agar dilakukan pada ahlinya. Untuk menghindari pemasangan yang tidak presisi dan berfungsi secara optimal.

Ini Fungsi dan Cara Pakai Pengaturan Udara Kabin Mobil

Berkendara dengan mobil, memang lebih nyaman ketimbang sepeda motor. Embusan udara dingin dari AC, tentu membuat berkendara di tengah terik matahari jadi tidak terasa. Tapi pernah kah kalian perhatikan, ada tombol pengaturan udara kabin di deretan tombol pengaturan AC? Begini fungsi dan cara pakainya Bro Deltalube, simak ya.

Memang sih, tidak semua mobil dilengkapi tombol atau kenop pengaturan udara kabin. Mobil tipe rendah biasanya absen fitur ini. Tapi tidak ada salahnya kita cari di mobil kita, mungkin saja ada. Tombol atau kenop pengaturan sirkulasi udara kabin ini, menggunakan simbol gambar mobil dan anak panah berputar atau panah menuju mobil.

Panah yang berputar di dalam icon mobil, menandakan udara kabin hanya bersirkulasi berputar di dalam kabin mobil saja. Sedangkan jika icon panahnya dari depan mobil menuju ke dalam, artinya udara luar ikut masuk dan bersirkulasi di dalam mobil. Singkatnya, jika pilih icon panah dari luar, udara di dalam kabin akan bertukar dengan udara luar.

Lalu kapan kita gunakan kedua mode sirkulasi udara tersebut? Jika kita sedang berkendara di tengah kepadatan lalu lintas, sebaiknya gunakan mode sirkulasi udara tertutup di dalam kabin saja. Pilih ikon yang panah memutar dalam mobil. Dengan begitu, polusi dan bau dari asap knalpot tidak masuk ke dalam kabin. Tapi jika kita sudah terlalu lama berkendara atau sedang berada di area yang cenderung berudara bersih, sebaiknya kita sesekali pilih sirkulasi udara kabin terbuka yang ambil udara dari luar mobil. Hal itu berguna untuk menukar udara dalam kabin yang lama lama akan berkurang kandungan oksigennya.

Baca Juga : Ternyata Hal Ini yang Membuat AC Mobil Bau Tak Sedap

Sedikit tips yang jarang orang tahu nih Bro Deltalube, saat kita ngantuk, kita bisa gunakan mode sirkulasi udara dari luar mobil. Dengan begitu, oksigen akan banyak masuk ke kabin dan bisa meredakan kantuk lho. Saat kita baru masuk kabin mobil setelah lama terparkir, kabin mobil biasanya akan panas dan terasa sangat gerah. Pada kondisi itu, gunakan sirkulasi kabin tertutup ya bro. Karena dengan begitu, AC mobil akan lebih efisien dan cepat mendinginkan kabin mobil. Silakan dicoba.

Ini Fungsi Marka Kejut di Jalan

Dalam rangka membangkitkan kesadaran masyarakat untuk tertib berkendara, maka pihak kepolisian dan instansi terkait membutuhkan alat bantu berupa rambu-rambu dan marka jalan. Bukan cuma itu, alat bantu tersebut diharapkan juga dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi karena faktor individu.

Salah satu alat bantu yang dimaksud adalah marka kejut alias speed trapped. Para pengendara pasti pernah melewati marka ini, namun tidak sedikit yang tidak tahu akan fungsinya. Bahkan masih banyak yang meremehkan keberadaannya.

Sebelumnya, ada baiknya kita samakan terlebih dahulu pesepsi soal marka kejut. Seperti yang tertuang di Peraturan Menteri nomor 34 tahun 2014 tentang marka jalan, marka kejut ditempatkan pada jalan yang memiliki risiko kecelakaan lalu lintas yang tinggi.

Marka kejut memiliki tinggi maksimal 12 cm dengan lebar permukaan 15 cm. Sisi miring dengan kelandaian 15 persen dari ketinggian 8,5 derajat. Selanjutnya, wajib diberi warna putih secara diagonal. Jarak marka kerjut satu dengan lainnya minimal 100 meter. Berjarak minimal 25 meter dari persimpangan jalan.

Penempatannya, marka kejut dibuat pada jalan yang tidak memiliki arus lalu lintas yang padat sesuai Peraturan Menteri Perhubungan nomor 3 tahun 1994. Oleh sebab itu, marka kejut kerap ditemukan pada zona bebas hambatan.

Fungsinya bukan sebagai hiasan jalan atau pemanis belaka, tapi sebagai terapi kejut sekaligus peringatan buat pengendara untuk mengurangi kecepatan. Selain itu, marka kejut juga berfungsi sebagai pemberi tanda kepada pengguna jalan agar tetap sadar atau tidak mengantuk saat berkendara. Seperti yang kita ketahui, pengemudi mengantuk atau kelelahan menjadi penyebab tertinggi pada kecelakaan lalu lintas.

Namun sayangnya, tidak sedikit dijumpai marka kejut yang dibuat asal-asalan oleh oknum demi kepentingan individu atau golongan saja. Mulai dari penempatan sampai bentuk fisik marka kejut itu sendiri tidak sesuai dengan aturan yang sudah ada. Alhasil, menimbulkan ketidaknyamanan pengendara yang melewatinya. Bahkan ada yang secara fisik terlihat seperti polisi tidur (speed bump) berjajar di tengah jalan.

Baca Juga : Mengenali Dampak Dan Penyebab Ban Belakang Motor Goyang 

Tidak berhenti di situ, marka kejut yang dibuat tidak sesuai standar juga berpotensi menimbulkan kerugian materiil. Kendaraan yang berulang-ulang melewati marka tersebut, lama kelamaan akan mengalami kerusakan. Terutama pada sektor kaki-kaki kendaraan.

Apa Fungsi TBN Pada Oli Mesin?

Sebagian dari kalian mungkin masih asing dengan istilah TBN pada oli mesin kendaraan. TBN adalah singkatan dari Total Base Number, atau jika diterjemahkan menjadi nilai basa total. Lalu apa kegunaannya pada sistem pelumasan? Yuk simak penjelasan selengkapnya.

Seperti dijelaskan sebelumnya, TBN adalah nilai basa total yang terkandung pada oli mesin. Lalu kenapa butuh kandungan basa? Pada proses pembakaran, akan tercipta zat asam. Tidak hanya pembakaran, kandungan sulfur tinggi pada bahan bakar diesel, juga bisa berubah menjadi asam sulfur (sulfuric acid). Zat asam ini sangat berbahaya untuk mesin. Efek buruk yang dapat ditimbulkan zat asam adalah karat, oksidasi (penguapan pelumas), nitrasi, dan meningkatnya kekentalan pelumas.

Untuk mengontrol zat asam pada oli mesin, diperlukan kandungan alkali yang bersifat basa untuk menetralkan asam. Aditif untuk mengontrol kandungan asam pada pelumas, adalah aditif deterjen. Biasanya digunakan senyawa kimia berjenis magnesium, atau kalsium untuk mengontrol kandungan asam. Nilai basa total (TBN) dalam oli mesin, diukur dalam satuan  milligrams of potassium hydroxide per gram oli (mg KOH/g).

TBN juga menjadi indikasi kandungan aditif yang tersisa pada oli mesin. Jadi, semakin lama usia pakai oli mesin, semakin rendah pula kandungan TBN-nya dibanding saat oli baru. Untuk mengetahui nilai TBN, hanya bisa dilakukan melalui uji laboratorium. Jika nilai TBN sudah dibawah 2 mg KOH/g, oli dianggap sudah tidak layak untuk digunakan.

Baca Juga : Waspadai Penggunaan Spesifikasi Oli Mesin

Banyak faktor yang bisa menurunkan kandungan TBN secara signifikan, antara lain kandungan sulfur pada bahan bakar, kandungan bio pada bahan bakar diesel, Exhaust Gas Recirculation (EGR), dan tingkat penguapan oli. Oli mesin yang memiliki kandungan TBN tinggi, dianggap lebih baik karena lebih maksimal dalam mengontrol asam, dan punya masa pakai oli yang lebih panjang.

Kegagalan Fungsi Rem Cakram pada Sepeda Motor

Rem adalah fungsi vital dari kendaraan, tak terkecuali sepeda motor. Rem berfungsi untuk memperlambat laju motor, jadi bisa dibayangkan pentingnya fungsi komponen ini. Rem yang blong, bisa berakibat fatal dan bukan tidak mungkin bisa merenggut nyawa. Teknologi rem pada sepeda motor, terbagi jadi dua. Pertama rem teromol yang dioperasikan melalui gerak mekanik, kedua adalah rem cakram yang menggunakan tekanan hidrolik dari minyak rem. Nah sekarang mari kita bahas tentang faktor yang menyebabkan kegagalan sistem pengereman pada jenis cakram. Agar hal buruk tidak menimpa kita, akibat dari Kegagalan Fungsi rem yang mengakibatkan rem blong.

Minyak Rem

Faktor pertama adalah dari sektor minyak rem. Minyak rem adalah media penyalur tekanan dari master rem menuju kaliper rem. Minyak rem akan memberikan tekanan hidrolik untuk menekan kampas rem. Kegagalan utama minyak rem adalah vapor lock, dimana ada uap di dalam jalur pengereman.

Uap bisa muncul akibat minyak rem yang menguap. Minyak rem kualitas buruk, tidak tahan panas dan akan menguap di suhu tinggi. Nah uap ini lah yang akan membuat tekanan hidrolik jadi terganggu, sehingga kampas rem tidak maksimal menjepit piringan cakram.

Spesifikasi teknis minyak rem sebenarnya sudah diatur oleh US Departement of Transportation atau disingkat DOT.

Umumnya minyak rem sepeda motor menggunakan jenis DOT 3 atau DOT 4. Minyak rem DOT 3 yang memiliki titik didih hingga 205 derajat Celcius, sementara DOT 4 yang memiliki titik didih lebih tinggi yakni 230 derajat Celcius. Jadi pastikan kalian menggunakan minyak rem berkualitas Seperti Deltalube 797 Super Brake Fluid yang tersedia dalam pilihan DOT 3 dan DOT 4.

Kampas rem dan piringan cakram

Faktor selanjutnya adalah kampas rem. Kampas rem yang jelek, tidak tahan terhadap suhu tinggi. Jadi ketika motor direm secara terus menerus, misalnya saat jalan menurun, kampas rem menjadi gosong dan permukaannya menjadi licin seperti kaca. Sehingga tidak ada gesekan yang terjadi antara kampas rem dengan piringan cakram.

Baca Juga : Alasan Kenapa Minyak Rem Harus Diganti Secara Berkala

Hal senada juga berlaku pada piringan cakram. Cakram yang berkualitas buruk, biasanya memiliki material yang lembek. Sehingga mudah sekali aus termakan gesekan kampas rem. Jika piringan cakram sudah tipis, kemampuan pengereman tentu jadi berkurang. Piringan cakram jelek juga biasanya tidak presisi, sehingga kadang timbul bunyi gesekan atau berdecit saat digunakan.

Perbedaan Oli dan Grease: Fungsi, Fisik, dan Komposisi

Oli dan grease adalah dua jenis pelumas yang sering digunakan dalam kendaraan. Meskipun keduanya memiliki fungsi dasar yang sama, yaitu untuk melumasi komponen dan mengurangi gesekan, namun ada perbedaan signifikan antara keduanya.

Perbedaan Fungsi Oli dan Grease

Oli umumnya digunakan untuk melumasi komponen pada ruang tertutup seperti mesin, transmisi, dan gardan. Contoh oli yang sering digunakan pada kendaraan adalah Deltalube Daily 757 Premium, Deltalube Adventure 731, dan Deltalube 799 ATF. Sementara itu, grease seperti Deltalube 056 General Purpose Grease, biasanya digunakan pada komponen kendaraan yang terbuka seperti bagian sasis dan kaki-kaki kendaraan.

Perbedaan Fisik Oli dan Grease

Perbedaan fisik yang paling mencolok antara oli dan grease adalah bentuknya. Oli adalah pelumas yang berbentuk cair, sedangkan grease adalah pelumas yang berbentuk padat. Hal ini bisa terjadi karena grease menggunakan zat thickener (pengental) untuk mendukung fungsi kerjanya. Thickener dapat menghasilkan struktur grease yang lebih solid atau semifluid. Selain thickener, grease juga mengandung aditif, seperti aditif anti karat dan korosi, anti oksidan, anti air, extreme pressure aditif, dan lain-lain.

Perbedaan Komposisi Oli dan Grease

Komposisi dari oli dan grease juga berbeda. Oli mengandung sekitar 90% base oil, ditambahkan dengan beberapa aditif sekitar 10%. Sedangkan grease memiliki komposisi base oil sekitar 80 – 85%, ditambah aditif 5 -10%, serta pengental (thickener) antara 10 -15%.

Baca Juga : Inilah Komponen Utama dari Grease

Meskipun oli dan grease memiliki fungsi dasar yang sama dalam pelumasan komponen kendaraan, namun ada perbedaan signifikan antara keduanya. Oli umumnya digunakan untuk melumasi komponen pada ruang tertutup seperti mesin, transmisi, dan gardan, sedangkan grease digunakan pada komponen kendaraan yang terbuka seperti bagian sasis dan kaki-kaki kendaraan. Selain itu, perbedaan fisik dan komposisi keduanya juga menjadi faktor penting dalam pemilihan jenis pelumas yang tepat untuk kendaraan Anda. Jadi, pastikan Anda memilih jenis pelumas yang tepat untuk memperpanjang umur dan kinerja komponen kendaraan Anda.

Kembali ke atas