nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Cuma

Tag: Cuma

Bukan Cuma Oli Mesin, ini Jenis Oli yang Ada di Mobil

Oli atau pelumas, bisa dibilang nyawa dari mesin kendaraan. Tapi ternyata, bukan hanya oli mesin saja loh, yang ada di mobil kita. Oli mesin memang lebih dikenal luas, karena intensitas penggantiannya yang lebih sering. Sehingga orang lebih familiar dengan oli mesin ketimbang jenis oli oli lainnya. Lantas, ada oli apa lagi selain oli mesin? Mari kita simak bersama.

Oli pertama selain oli mesin adalah oli transmisi.

Oli tranmisi dibagi menjadi dua, oli transmisi manual dan oli transmisi otomatis atau biasa disebut ATF (Automatic Transmission Fluid). Oli transmisi manual, bertugas untuk melumasi komponen roda gigi dan garpu pemindah gigi transmisi. Oli transmisi manual, baiknya diganti tiap 40.000 km atau sekitar 2 tahun sekali.

Oli transmisi manual biasanya punya nilai kekentalan SAE 90 atau 80W-90.

Sementara oli transmisi otomatis, berfungsi untuk melumasi komporen roda gigi dan untuk memberi tekanan sentrifugal pada torque converter. Oli ATF baiknya diganti atau dikuras tiap 15.000-20.000 km. Oli transmisi otomatis lebih encer dibanding oli transmisi mobil manual, biasanya punya nilai kekentalan SAE 10.

Khusus untuk mobil berpenggerak roda belakang (RWD), dibutuhkan pula oli differential atau lebih dikenal dengan nama oli gardan. Oli gardan umumnya tersedia dalam pilihan SAE 90 dan SAE 140. Mobil penumpang umumnya pakai SAE 90, sedangkan kendaraan komersial seperti bus atau truk lebih sering pakai SAE 140.

Oli gardan sebaiknya diganti tiap 40.000 km atau sekitar 2 tahun sekali.

Baca Juga : Mengenal Perbedaan Oli Dan Gemuk Lumas

Kemudian untuk mobil yang masih pakai power steering jenis hidrolis, diperlukan juga oli power steering. Untuk mobil modern yang rata-rata sudah pakai electric power steering (EPS), tidak lagi pakai oli power steering. Oli Power steering, biasanya bisa pakai oli ATF dengan SAE 10.

Untuk interval penggantian, oli power steering baiknya diganti tiap 80.000 km atau sekitar 4 tahun sekali.

Soal beragam oli di mobil, Deltalube punya lini produk yang lengkap. Mulai dari oli mesin, oli transmisi, oli gardan, sudah tersedia. Jadi jangan remehkan oli oli berikut tadi ya, jangan cuma ganti oli mesin saja.

Pembagian Grup Base Oil,Bukan Cuma Mineral dan Sintetik

Seperti telah kita ketahui bersama, oli mesin terdiri dari dua komponen utama yaitu base oil dan aditif. Secara umum base oil terbagi dalam dua jenis, yaitu mineral dan sintetik. Tapi teryata, base oil mineral dan base oil sintetik juga terbagi menjadi beberapa grup.

Hingga saat ini, American Petroleum Institute membagi base oil menjadi 5 grup. Apa saja itu?

Base Oil Grup 1

Base oil grup 1 adalah base oil pada produk oli mesin terdahulu. Proses pemurnian grup 1 bisa dibilang yang paling sederhana dengan teknik solvent-refining. Pemurnian jenis ini mampu menghilangkan struktur kimia lemah. Base oil grup 1 biasanya berwarna kuning hingga kuning kecoklatan, karena masih mengandung sulfur, nitrgoren, dan struktur ring. Base oil grup 1 biasanya mempunyai nilai viscosity index 90-105.

Base Oil Grup 2

Base oil grup 2 menggunakan teknologi pemurnian hydrotreating. Gas hidrogen dipergunakan untuk menghilangkan komponen yang tidak diinginkan pada minyak mentah. Hasil dari proses ini adalah base oil yang lebih bening dan tidak berwarna, karena kandungan sulfur, nitrgoren, dan struktur ring yang sangat rendah. Base oil grup 2 biasanya mempunyai nilai viscosity index diatas 100. Base oil grup 2 adalah yang umum digunakan pada oli mesin kendaraan bermotor.

Base Oil Grup 3

Base oil grup 3, sejatinya masih menggunakan teknologi pemurnian hydrotreating. Tapi, proses hydrotreating yang dilakukan di base oil grup 3, lebih kuat dan dilakukan pada temperatur yang lebih tinggi. Hasilnya, base oil grup 3 menjadi lebih bening dan lebih tahan oksidasi. Base oil grup 3 mempunyai nilai viscosity index diatas 120. Base oil grup 1 sampai 3, masih digolongkan oli mineral.

Baca Juga : Mengenal Klasifikasi Oli Mesin Bensin Menurut API

Base Oil Grup 4

Base oil grup 4 sudah masuk kategori sintetik karena sudah bukan dari pemurnian minyak bumi. Base oil grup 4 berjenis polyalphaolefin (PAO). Polyalphaolefin adalah bahan kimia yang dibuat 100% di pabrik, dan bukan dari proses pemurnian minyak bumi. Base oil grup 4 mempunyai nilai viscosity index jauh diatas 120. Base oil grup 4 juga punya harga yang lebih tinggi dibanding base oil grup 3, karena proses pembuatannya yang lebih kompleks.

Base Oil Grup 5

Base oil grup 5 adalah base oil lain yang tidak termasuk pada base oil grup 1 sampai grup 4. Base oil berbahan synthetic esters, polyalkylene glycols (PAG), phosphate esters masuk ke kategori base oil grup 5.

Perhatikan Komponen Karet di Mobil, Bukan Cuma Ban

Pada sebuah mobil, kebanyakan bahan yang digunakan memang didominasi oleh logam dan plastik. Selain itu, masih ada bahan karet yang menjadi bahan pada beberapa komponen di mobil. Tentu saja komponen dengan bahan karet juga perlu diperhatikan kondisinya agar bisa berfungsi dengan ideal.

Beberapa komponen dengan bahan karet diataranya adalah ban, karet pintu, karet suspensi dan wiper mobil. Bila salah satu dari komponen tersebut tida berfungsi sebagaimana mestinya, bukannya tidak mungkin akan mengurangi kenyamanan berkendara.

Ban

Ban merupakan salah satu komponen yang sangat terpenting di mobil. Wajar saja bila tidak boleh lupa melakukan perawatan pada bagian ini karena berhubungan dengan keselamatan penumpang. Perawatan yang dibutuhkan tidaklah sulit, mengecek tekanan angin secara berkala, melakukan rotasi, spooring dan balancing untuk menjaga kondisi ban. Tidak lupa untuk memperhatikan kondisi ban cadangan agar selalu siap pakai.

Karet Pintu

Yang biasa terjadi kerusakan pada karet pintu adalah sobek karena sudah termakan usia. Fungsinya cukup penting yakni mencegah air masuk ke dalam kabin dan menjaga kekedapan kabin. Untuk menjaganya, jauhkan dari endapan air di karet pintu. Biasakan untuk menjaganya tetap kering. Air yang bertengger di karet pintu membuatnya cepat getas dan akhirnya robek.

Karet suspensi

Posisinya ada di bagian bawah mobil yang membuatnya lebih susah dimonitor kondisinya. Fungsinya untuk melindungi komponen-komponen di dalamnya seperti as roda bagian luar dan dalam, tie-rod dan rack kemudi. Fungsinya yang sebagai pelindung bila karet tersebut rusak, komponen yang harusnya dilindungi jadi terekspos. Periksa secara berkala di bengkel agar selalu dalam kondisi baik.

Baca Juga : Parkir Mobil di Tempat Panas, Wiper Sebaiknya Diangkat atau Tidak?

Wiper

Kala musim hujan tiba, komponen ini sangat krusial fungsinya. Karet wiper atau wiper blade yang sudah rusak akan mengurangi visibilitas pengendara. Dalam kondisi tertentu bukan tidak mungkin bisa membahayakan. Karet wiper memang memiliki usia pakai, bila sudah tampak bergaris ketika penyapu air di kaca, bisa jadi salah satu indikasi minta diganti. Penggantian karet wiper tidaklah sulit, bisa dilakukan sendiri di rumah.

Kembali ke atas