Mobil dengan transmisi otomatis, kini semakin diminati. Pengoperasiannya yang praktis, membuat mobil ini lebih dilirik konsumen, khususnya di perkotaan. Komponen utama yang membedakan mobil ini dari mobil manual, tentu saja girboks otomatisnya. Secara umum, mobil matic terbagi menjadi 2 jenis. Matic yang menggunakan planetary gear dengan torque converter, dan matic CVT (constant variable transmission).
Komponen vital dalam transmisi otomatis adalah oli transmisinya yang biasa disebut ATF (automatic transmission fluid) atau CVT fluid khusus untuk transmisi otomatis CVT. Karena pentingnya tugas dari oli transmisi matic mobil tersebut, kita perlu melakukan pengecekan berkala. Ada dua hal yang perlu kita lakukan saat melakukan pengecekan tersebut, simak penjelasannya berikut ini.
Cek level oli
Hal pertama yang dilakukan adalah cek level ketinggian oli ATF melalui dipstick-nya. Caranya mudah, pertama parkirkan kendaraanmu pada kondisi rata. Hidupkan mobil pada kondisi transmisi P (park) atau N (neutral). Jika mobil sudah berada di temperatur kerja, buka kap mesin lalu cari dipstick untuk oli ATF. Biasanya dipstick berlokasi di dekat casing girboks matic-nya.
Cabut dipstick lalu bersihkan ujungnya dengan lap. Masukkan kembali dipstick hingga tertutup sempurna, lalu cabut kembali. Pastikan oli berada pada level yang bertanda HOT. Jika dibawah itu, tambahkan ATF sedikit demi sedikit agar tidak kepenuhan.
Gunakan oli sesuai spesifikasi rekomendasi pabrikan.
Mengisi oli ATF yang tidak sesuai spesifikasinya, bisa menurunkan performa bahkan menimbulkan kerusakan. Jika mobil Anda menggunakan oli ATF jenis Dexron III, bisa pakai Deltalube 799 Automatic Transmision Fluid yang mampu memberikan perlindungan terhadap aus yang unggul untuk semua mobil penumpang dan light duty truck.
Cek kondisi oli
Saat melihat level oli, kita juga bisa sekaligus melihat kondisi visual oli untuk mengetahui kualitasnya. Oli transmisi matic mobil yang masih bagus biasanya berwarna bening kekuningan, pink, atau merah sesuai warna aslinya saat baru. Tapi jika warna mulai kecoklatan apalagi menghitam, itu mengindikasikan oli sudah terlalu lama masa pakainya dan harus segera diganti.
Baca Juga : Waspadai Gejala Akibat Berkurangnya Oli Transmisi
Jika oli juga dirasa lebih kental dari seharusnya, kemungkinan terjadi kontaminasi dengan oli mesin melalui seal crankshaft. Jika warnanya putih seperti susu, waspadai adanya kontaminasi dengan air. Cium juga aroma dari oli transmisi matic, jika tercium seperti bau terbakar atau bau bahan bakar, bisa mengindikasikan adanya kerusakan pada sistem transmisinya.