Umumnya pemilik sudah pasti tahu fungsi dari komponen radiator pada mobil. Yup, radiator memang bertugas untuk menjaga mesin selalu dalam suhu ideal. Namun tidak sedikit pula yang belum tahu bahwa cairan yang ada dalam radiator juga memiliki masa pakai. Cairan ini bisa mengalami penurunan performa akibat usia pakai yang panjang, sehingga cairan radiator juga harus diganti dan dikuras secara berkala.
Selain itu, banyak juga pemilik mobil yang beranggapan bahwa radiator bakal aman hanya diisi dengan air biasa atau tanpa radiator coolant. Perlu dipahami bahwa air biasa tidak bisa bekerja sebagaimana radiator coolant dalam mendinginkan suhu mesin. Sebab, radiator coolant memang dirancang khusus dengan berbagai zat tambahan (aditif), sehingga bisa lebih baik dari air biasa.
Air biasa buka hanya tidak maksimal dalam menjaga suhu mesin, penggunaan air biasa juga berpotensi menimbulkan karat pada radiator. Alhasil, dengan sudah adanya karat di radiator, bukan tidak mungkin jadi mengakibatkan kebocoran. Di sisi lain, radiator coolant dirancang agar dapat melindungi dari korosi pada saluran radiator hingga water jacket di dalam mesin. Selain itu, radiator coolant bisa meminimalisir terjadinya pengendapan yang berpotensi bikin saluran tersumbat.
Dalam hal penggantian cairan radiator bisa berpatokan dari jarak yang sudah ditempuh. Umumnya cairan ini diganti setiap 40.000-70.000 Km.
Mengganti cairan radiator bisa dilakukan sendiri dengan langkah sebagai berikut:
Jika mesin masih dalam keadaan dingin, nyalakan mesin terlebih dahulu 3-5 menit. Hal ini agar sistem pendingin mesin berkerja dan cairan dalam radiator bersirkulasi. Tujuannya agar kotoran yang mengendap bisa terbawa saat cairan bersirkulasi.
Selanjutnya buka lubang pembuangan di bagian bawah radiator. Biarkan cairan terbuang semua, bila sudah habis bisa ditutup kembali. Kemudian buka tutup radiator dan tuangkan radiator flush untuk membersihkan sisa kotoran. Jangan sampai lupa tabung reservoir juga dikosongkan.
Setelah itu, isi radiator dengan air dan hidupkan mesin idle sekitar 15 menit sampai thermostat bekerja. Hal ini untuk melihat gerakan cairan radiator bersirkulasi dari lubang tutup radiator. Matikan mesin dan diamkan hingga suhu radiator turun. Lanjut buka lagi lubang pembuangan hingga air di radiator kosong.
Baca Juga : Amankah Radiator Diisi Air Mineral?
Setelah menutup Kembali lubang pembuangan, tuangkan radiator coolant sampai penuh lalu tutup. Jangan sampai lupa tabung reservoir juga harus diisi sampai batas maksimal. Hidupkan lagi mobil sekitar 15 menit lalu matikan. Bisa ditengok bagian kolong mobil untuk memeriksa apakah ada kebocoran.