nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Boleh

Tag: Boleh

Campur Minyak Rem Beda Warna, Boleh Atau Tidak?

Tidak bisa dipungkiri, kinerja sistem pengereman pada kendaraan sangat bergantung pada kinerja minyak rem alias brake fluid. Kadang kita harus menghadapi situasi yang tidak diinginkan, contohnya kebocoran pada sistem pengereman. Dalam keadaan darurat, bisa saja tidak ditemukan minyak rem yang biasa kita pakai. Sedangkan, tabung reservoir minyak rem harus terisi secara ideal. Minyak rem yang ada memiliki warna yang berbeda dengan yang dipakai sebelumnya. Apakah hal ini akan menjadi masalah?

Sangat banyak produk minyak rem yang beredar di pasaran. Dikemas dengan warna beragam dan spesifikasi yang berbeda pula tentunya. Sejatinya, warna pada minyak rem hanya sebagai identitas dari produsennya. Namun sebaiknya tidak mencampur minyak rem yang berbeda warna. Hal ini dikhawatirkan dapat mempengaruhi kinerja minyak rem tersebut. terlebih minyak rem tersebut dari merek berbeda dan dengan spesifikasi yang berbeda pula.

Namun bila dalam situasi seperti di atas, mencampur minyak rem yang berbeda warna diperbolehkan. Dengan syarat, spesifikasi yang digunakan sama. Secara fungsi, beda warna minyak rem tidak berpengaruh. Namun beda cerita bila spesifikasi yang digunakan berbeda. Dengan mencampur minyak rem dengan angka DOT berbeda, akibatnya kemampuan titik didih minyak rem jadi tidak dapat diketahui.

Selain sebagai identitas, warna minyak rem juga sebagai penanda jika ada kebocoran. Dengan mencampur minyak rem dengan warna berbeda, hal ini jadi tidak berfungsi secara optimal.

Baca Juga : Fungsi Kandungan Dan Klasifikasi Minyak Rem

Kesimpulannya, mencampur minyak rem dengan warna berbeda masih aman bila dalam keadaan darurat. Asal dengan spesifikasi yang sama. Namun bila memungkinkan, sebaiknya menggunakan minyak rem yang memiliki warna dan angka DOT yang sama agar terhindar dari masalah baru.

Kinerja sistem pengereman akan lebih maksimal bila didukung oleh brake fluid terbaik. DELTALUBE 797 Super Brake Fluid DOT 3 adalah minyak rem serbaguna yang khusus dirancang untuk kendaraan pribadi agar tidak akan mudah menguap sekalipun dibawah kondisi temperature tinggi yang ekstrem.

Deltalube 797 Super Brake Fluid Dot 3 merupakan minyak rem yang sesuai dengan kebutuhan sistem pengereman pada kendaraan bermotor penumpang terkini. Dengan boiling point (titik didih) yang tinggi, Deltalube 797 Super Brake Fluid Dot 3 mampu untuk meningkatan kemampuan sistem pengereman pada kendaraan bermotor penumpang. Semua itu mengacu pada FMVSS (Federal Motor Vehicle Safety Standards) No. 116 mengenai Motor Vehicle Brake Fluids.

Tips Memilih Minyak Rem, Tidak Boleh Over Spec!

Dalam sebuah sistem pengereman pada kendaraan, masing-masing komponen memegang peran yang sangat penting. Bagaimana tidak? Bila salah satu komponen tidak bekerja dengan baik, bisa jadi petakan bagi pengendara atau penumpang kendaraan tersebut.

Termasuk di dalamnya adalah minyak rem. Cairan ini boleh dibilang menjadi kunci dalam sistem pengereman. Oleh sebab itu, kondisi minyak rem harus diperiksa secara berkala. Saat ini Sebagian besar kendaraan sudah mengaplikasi sistem hidrolik yang notabene sangat mengandalkan minyak rem. Tugasnya mengantar tekanan pedal menjadi penggerak piston di dalam kaliper rem. Dalam situasi inilah kampas terdorong ke piringan. Semakin dalam pedal ditekan, gesekan antara kampas dan piringan semakin hebat. Laju kendaraan pun semakin lambat.

Minyak rem bekerja dangan panas, cairan ini memiliki titik didih yang tinggi. Akan tetapi, dengan kemampuan higroskopis atau dapat meyerap melekul air. Dengan semakin panjangnya umur pakai, performanya bukan tidak mungkin menjadi berkurang. Oleh karena itu harus diganti secara berkala.

Saat mengganti minyak rem, tidak sedikit pemilik kendaraan berpandangan semakin tinggi spesifikasi minyak rem, semakin baik performanya. Seperti yang kita ketahui, jenis minyak rem yang beredar di pasaran mulai dari DOT-3, DOT-4, DOT-5 dan DOT-5.1. secara garis besar, ini menggambarkan titik didih masing-masing dan viskositas atau kekentalannya.

Karena semakin tinggi titik didih minyak rem, pandangan lebih mumpuni untuk mendukung beban pengereman yang ekstra pun muncul. Sehingga, dalam kondisi berat pasti lebih tangguh karena tidak mudah mendidih. Namun logikanya tidak bisa ditarik sesederhana itu. Tentunya ada pertimbangan lain soal kandungan dalam minyak rem dan kecocokan dengan sistem pengereman kendaraan.

Baca Juga : Fungsi Kandungan Dan Klasifikasi Minyak Rem

Tips yang paling sederhana adalah berpegangan pada informasi yang ada pada tutup reservoir minyak rem. Umumnya, kendaraan yang sudah berumur menggunakan spesifikasi DOT-3. Sedangkan model baru bisa menggunakan DOT-3 dan 4. Bila ada pilihan tersebut, baiknya pilih DOT-4. Hal ini mengingat DOT-4 punya performa yang lebih baik saat berkerja di temperatur tinggi.

Dalam memilih minyak rem yang berkualitas, Deltalube 797 Super Brake Fluid Dot 3 merupakan minyak rem yang sesuai dengan kebutuhan sistem pengereman pada kendaraan bermotor penumpang terkini. Dengan boiling point (titik didih) yang tinggi, Deltalube 797 Super Brake Fluid Dot 3 mampu untuk meningkatan kemampuan sistem pengereman pada kendaraan bermotor penumpang. Semua itu mengacu pada FMVSS (Federal Motor Vehicle Safety Standards) No. 116 mengenai Motor Vehicle Brake Fluids.

Cuci Mesin Mobil Tidak Boleh Asal-asalan, Ini Caranya

Sudah lumrah bagi pemilik mobil untuk selalu menjaga kebersihan mobilnya. Hal ini penting untuk kenyamanan penumpang dan sedap dipandang. Umumnya bagian yang dibersihkan adalah eksterior dan interior. Sesekali boleh juga membersihkan bagian kolong mobil agar kotoran tidak terlalu menumpuk di bagian bawah mobil. Namun rasanya gemas juga melihat bagian dapur pacu mobil tampak kotor.

Tidak sedikit pemilik yang kurang paham bagaimana membersihkan bagian mesin mobil. Bukannya tanpa alasan, jika salah perlakuan bisa saja mesin malah rusak. Membersihkan atau cuci mesin mobil tidak bisa asal semprot pakai air saja. Ada caranya agar tidak merusak komponen. Yuk, kita simak sama-sama.

Pilih tempat

Ketika membersihakan mesin mobil, hidari untuk melakukannya di tempat yang terpapar langsung sinar matahari. Hal ini karena di kompartemen mesin terdapat komponen yang terbuat dari karet dan plastik. Bukan rahasia lagi bila karet dan plastik rentan getas atau rapuh bila terkena sinar matahari.

Mesin harus dingin

Perlu diperhatikan ketika membersihkan mesin mobil harus dalam keadaan mati dan dingin (mesin tidak panas). Setelah mobil berjalan, tunggu sekitar 30-40 menit. Idealnya, lakukan di pagi hari saat mobil belum dijalankan sama sekali.

Pakai alat yang tepat

Dalam membersihkan bagian mesin berbeda dengan saat memcuci ekterior atau interior. Misalnya engine degreaser jadi kunci agar kotoran dan oli yang menempel di mesin mudah dibersihakan. Siapkan juga lap chamois, microfiber, air bersih, kuas, spons, sikat dan sabun khusus mobil sebagai alat pendukung.

Perhatikan bagian kelistrikan

Hal ini bisa jadi paling penting untuk diperhatikan, hati-hati terhadap bagian kelistrikan! Terlebih ada komponen ECU yang rentan terhadap air. Oleh sebab itu, kompartemen mesin tidak boleh disemprot atau disiram dengan air. Cukup dibasuh pelan-pelan menggunakan kuas dan kain microfiber.

Gunakan steamer atau sitrun

Pemakaian steamer bisa sangat membantu untuk membersihkan lubang kecil atau bagian yang sulit dijangkau. Bila tidak ada steamer, bisa juga menggunakan sitrun atau asam sitrat. Larutkan sitrun dan sabun pencuci piring, masukan ke dalam alat semprot. Lalu gunakan kuas kecil untuk menjangkau bagian-bagian yang sulit.

Keringkan setelah selesai

Setelah semua proses membersihkan selesai, jangan lupa dikeringkan. Hal ini penting agar tidak timbul karat pada komponen karena air mengendap. Pastikan juga tidak ada sisa sabun.

Baca Juga : Mencuci Mobil Pakai Sabun Cuci Piring

Nyalakan mesin

Untuk memastikan tak ada masalah di mesin setelah dibersihkan, nyalakan mesin mobil dalam keadaan kap mesin terbuka. Alasannya bila masih ada sisa air yang tertinggal di mesin segera menguap saat mesin mulai panas.

Left Foot Braking Buat Harian, Boleh Atau Tidak Ya?

Di kota besar sudah lumrah para konsumen kendaraan khususnya mobil, menjatuhkan pilihannya pada mobil dengan transmisi otomatis. Hal ini dirasa sangat membantu meringankan beban kerja kaki yang hanya mengoperasikan pedal gas dan rem. Dengan segala kemudahan yang bisa diberikan mobil dengan transmisi otomatis, masih ada pemilik yang salah kaprah menginjak pedal rem dengan kaki kiri atau left foot braking.

Kami asumsikan pengemudi yang melakukan hal ini karena terbiasa dengan mobil manual karena terbiasa kaki kirinya bekerja menginjak pedal kopling. Situasi ini bisa dibilang cukup membahayakan karena ada perbedaan Feeling antara menekan pedal kopling dan rem.

Pedal kopling biasanya harus diijak sangat dalam, bisa berdampak lain pada pedal rem. Ketika pedal rem diinjak dalam-dalam, mobil seketika akan berhenti mendadak. Hal ini cukup membahayakan saat sedang berkendara di jalan raya, terlebih lagi di jalan tol yang kecepatan kendaraan cukup tinggi. Mobil bisa ditabrak dari sisi belakang.

Sejatinya dalam menekan pedal rem memang disesuaikan dengan kebutuhan. Saat pengemudi butuh menghentikan mobil seketika, maka pedal rem diinjak lebih dalam. Namun, saat mobil berjalan pelan dan ingin menghentikan mobil, pedal rem cukup diinjak dengan lembut. Hal inilah yang tidak terbiasa dilakukan kaki kiri pengendara mobil manual atau terjadi miss feeling.

Berbeda dengan kaki kanan yang sudah terbiasa beradaptasi dengan pedal gas dan rem, yang juga dilakukan pada mobil manual. Kaki kanan pengemudi sudah bisa membaca kadar tekanan yang harus diberikan pada kedua pedal tersebut.

Baca Juga : Mendeteksi Kerusakan pada Kopling Mobil Anda

Bukan berarti pengereman kaki kiri tidak dilakukan oleh pengendara mobil. kebiasaan menekan pedal dengan kaki kiri memang sangat akrab dengan dunia balap mobil. Para pembalap tidak mau kehilangan momen dengan berpindah kaki kanan untuk menginjak pedal gas dan rem. Maka kaki kiri pembalap turut aktif membantu menekan pedal rem. Namun hal ini dilakukan oleh pembalap yang memang profesional di dunianya. Mereka sudah melewati pelatihan yang intens untuk bisa melakukan pengereman dengan kaki kiri dengan baik dan benar.

Para instruktur keselamatan berkendara juga sepakat untuk tidak melakukan pengereman dengan kaki kiri dalam kebutuhan di jalan raya atau berkendara sehari-hari. Karena hal ini dirasa berpotensi membahayakan.

Kembali ke atas