nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Bedanya

Tag: Bedanya

Bedanya Kelistrikan AC dan DC di Motor

Sudah bukan rahasia lagi, bahwa sistem kelistrikan di motor terbagi menjadi dua jenis, yakni AC (Alternate Current) dan DC (Direct Current). Para bikers harus tahu jenis apa yang dipakai di tunggangannya. Hal ini karena saat ada kerusakan, pemilik motor tahu apa yang harus dilakukan. Tapi, ngomong-ngomong sudah tahu belum, perbedaan antara keduanya?

Motor dengan kelistrikan AC, biasanya bergantung pada spul yang digerakkan oleh poros engkol mesin. Oleh karena itu, besar atau kecil arus listrik tergantung putaran dari mesin kendaraan itu sendiri. Ketika mesin berputar lambat, lampu bagian depan akan tampak lebih redup atau bahkan serasa mati. Dan sebaliknya, saat mesin berputar cepat, cahaya pada lampu tersebut akan terang benderang.

Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa, motor yang menggunakan sistem kelistrikan AC baru memiliki arus listrik ketika mesin menyala. Sedangkan, untuk besarnya arus listrik ditentukan oleh putaran mesin itu sendiri.

Berbeda dengan motor yang memakai sistem kelistrikan AC, motor dengan kelistrikan DC sudah memiliki arus listrik bahkan sebelum mesin motor menyala.

Arus listrik ini bersumber dari aki dan dialirkan ke seluruh perangkat listri di motor. Oleh karena itu, lampu depan motor dengan kelistrikan DC langsung menyala ketika kunci kontak diputar ke posisi “On”. Pancaran sinar lampu lebih stabil. Ketika mesin dihidupkan, arus listrik akan lebih baik lagi, lampu depan tidak akan meredup.

Tentunya dari kedua sistem kelistrikan di motor tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Kelebihan motor dengan kelistrikan AC, salah satunya adalah aki yang dipakai lebih awet. Hal ini akibat beban listrik hanya digunakan untuk starter motor saja.

Sedangkan, kekurangan dari sistem kelistrikan AC, yang paling terlihat adalah lampu memang mengandalkan putaran mesin motor, sehingga cahaya yang dipancarkan tidak stabil. Saat di tempat gelap, cahaya lampu terasa kurang maksimal. Karena arus yang tidak stabil, hal ini juga menimbulkan masalah pada komponen bohlam lampu.

Kelebihan dari sistem kelistrikan DC, tentunya memiliki arus listrik yang lebih stabil. Cahaya lampu motor terasa lebih terang karena sumber listrik berasal dari aki.

Baca Juga : Mengenal Sistem Kelistrikan di Mobil

Bukannya tanpa kekurangan, pada sistem kelistrikan DC aki sangat berperan penting karena menyuplai listrik untuk semua komponen di motor. Akibat beban berat yang dipikul, aki menjadi cepat soak. Jadi pemilik motor harus memperhatikan kondisi aki secara berkala, agar tidak mogok di jalan.

Ini Bedanya Model Gate dan Straight pada Transmisi Otomatis

Mobil dengan transmisi matik memang sudah menjadi pilihan utama para konsumen di kota-kota besar. Tentu dengan pertimbangan angka kemacetan di kota sangat tinggi, akan sangat menguras tenaga bila berkegiatan rutin menggunakan mobil dengan transmisi manual.

Untuk transmisi matik sendiri, umumnya kita temukan dua bentuk jalur mekanisme perpindahan transmisinya. Yakni gate automatic transmission (gate type) dan straight automatic transmission. Secara kasat mata, model gate memiliki jalur yang berliku dan berjenjang. Sedangkan model straight, hanya lurus atau sejajar.

Lantas, apakah ada perbedaan dari fungsi keduanya?

Bila dilihat dari bentuknya, masing-masing model punya fitur keamanan yang berbeda pula. Hal ini berguna untuk mencegah transmisi berpindah tanpa disengaja.

Untuk model gate yang memiliki bentuk berliku, dengan tujuan menjaga kesadaran pengemudi mobil ketika menggerakkan tuas transmisi.

Pengemudi juga selalu memperhatikan posisi transmisi saat sedang dioperasikan. Keuntungan dari desain berliku ini, dapat mengurangi risiko transmisi berpindah ketika tak sengaja tersenggol. Pada model ini, kunci pengaman hanya aktif saat Anda ingin memindahkan tuas dari posisi P (parkir) sambil menekan pedal rem.

Berbeda dari model gate, model straight akan sangat rentan berpindah posisi tanpa sengaja karena desain jalurnya yang hanya lurus saja. Oleh sebab itu, model straight selalu dipadukan dengan kenop yang dapat ditekan pada tuasnya. Adanya kenop bertujuan untuk mencegah transmisi berpindah ke arah berlawanan. Tentu hal ini berpotensi merusak komponen girboks.

Oleh sebab itu, kenop harus ditekan ketika ingin mengoperasikan dari posisi P ke R (Reverse/Mundur) atau N (Netral) ke R. Sisanya, tuas transmisi bisa dipindahkan tanpa harus menekan kenop.

Agar transmisi mobil matik Anda selalu dalam kondisi ideal, maka dibutuhkan perawatan secara berkala. Salah satunya dengan mengganti oli transmisi bermutu tinggi untuk gearbox transmisi otomatis dan powershift.

Baca Juga : Pahami Fungsi Shift Lock Transmisi Otomatis

Deltalube 799 ATF cocok untuk digunakan kendaraan yang memenuhi persyaratan spesifikasi transmisi Dexron III. Formulanya dirancang memberikan perlindungan terhadap aus yang unggul untuk semua mobil penumpang dan light duty truck. Direkomendasikan juga untuk peralatan seluler yang banyak digunakan oleh perusahaan utilitas, yang memerlukan sifat isolasi listrik untuk oli hidrolik.

Bore up vs Stroke up Mesin Motor: Apa Bedanya?

Meningkatkan Performa Motor dengan Modifikasi Bore Up atau Stroke Up

Apakah Anda merasa performa mesin motor Anda kurang memuaskan? Banyak pemilik motor yang merasakan hal yang sama. Namun, jangan khawatir, ada solusi untuk meningkatkan performa mesin motor, yaitu dengan melakukan modifikasi bore up atau stroke up.

Bore Up: Memperbesar Diameter Piston Mesin

Bore up merupakan salah satu metode modifikasi mesin motor yang bertujuan untuk meningkatkan volume silinder mesin. Caranya adalah dengan memperbesar diameter piston mesin. Modifikasi ini cenderung lebih mudah dilakukan dan lebih sering dipilih.

Peningkatan diameter piston bisa bervariasi tergantung kesanggupan konstruksi mesin, mulai dari 4 mm hingga 10 mm dari standar. Namun, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam pemilihan piston untuk bore up. Pertama adalah ukuran pin piston yang harus sama seperti piston bawaan. Selain itu, bentuk piston secara keseluruhan juga harus diperhatikan agar tidak terlalu jauh berbeda dari piston bawaan motor.

Jika ingin memilih piston aftermarket, pastikan ukurannya jauh lebih besar dari ukuran standar. Selain itu, agar piston bisa masuk ke dalam blok silinder, ukuran blok silinder juga perlu diperbesar melalui proses dikorter. Namun, jika sisa ketebalan liner silinder blok sudah terlalu tipis, solusinya adalah dengan mengganti boring silinder yang lebih besar.

Stroke Up: Menambah Panjang Langkah Piston

Stroke up adalah metode modifikasi mesin motor lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan volume silinder mesin. Caranya adalah dengan menambah panjang langkah piston (stroke) melalui penambahan panjang langkah piston pada kruk as.

Ada beberapa cara untuk melakukan stroke up, salah satunya adalah dengan mengganti pin big end kruk as dengan yang memiliki offset atau yang dikenal sebagai pin stroker. Umumnya, pin stroke up berukuran +2, +3, atau +4 mm dari ukuran standar. Namun, pengaplikasian pin stroker menuntut modifikasi pada part lain agar kepala piston tidak menabrak silinder head ketika titik mati atas (TMA).

Ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu dengan memilih setang piston yang lebih pendek atau melakukan pengganjalan pada silinder blok bagian bawah. Namun, perlu diingat bahwa modifikasi bore up atau stroke up menuntut modifikasi pada part mesin lainnya agar performanya maksimal.

Baca Juga : Memilih Oli Mesin yang Tepat Untuk Motor Bore-up

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa modifikasi bore up atau stroke up adalah cara yang efektif untuk meningkatkan performa mesin motor. Namun, sebelum melakukan modifikasi, pastikan untuk memilih part yang tepat dan melakukan modifikasi pada part lainnya agar performa mesin maksimal. Selain itu, pastikan juga untuk melakukan perawatan mesin secara rutin agar mesin tetap awet dan performanya terjaga.

Kembali ke atas