nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Apa

Tag: Apa

Oli Mesin Diesel Dipakai Mesin Bensin, Apa Jadinya?

Bagi pemilik mobil, tidak boleh asal-asalan dalam memilih oli mesin agar mobil berumur panjang. Hal ini harus sesuai peruntukannya atau karakteristik kendaraannya. Misalnya menggunakan oli mesin diesel untuk mobil bermesin bensin. Hal ini karena berbeda sistem pembakaran, pun begitu dengan pelumas yang digunakan. Tentu saja hal ini punya dampak terhadap kendaraan. Komponen mesin menjadi rusak karena tidak sesuai dengan karakter mesin.

Pemilik mobil yang melakukannya bermaksud ingin memperhalus suara mesin kendaraannya. Ini bisa saja terjadi karena tingkat kekentalan oli mesin diesel berbeda dengan oli yang dikhususkan untuk mesin bensin. Sejatinya cara tersebut sangat tidak dianjurkan mengingat dengan memakai pelumas dengan tingkat kekentalan berbeda akan membuat kinerja mesin tidak maksimal.

Oli diesel memiliki tingkat kekentalan yang lebih pekat ketimbang mesin bensin, meski dengan viskositas yang setara. Harus diingat, saat bekerja mesin diesel menghasilkan suhu yang lebih tinggi dari pada mesin bensin. Dikhawatirkan, beban kerja mesin lebih tinggi karena kekentalan oli yang lebih pekat. Fungsi pelumasan tidak dapat menyeluruh karena pelumasan yang lamban.

Baca juga : Efek Memakai Oli Diesel Ke Mesin Bensin

Unsur Total Base Number (TBN) di oli mesin diesel untuk menetralkan kadar asam bahan bakar juga perlu jadi perhatian. Hal ini karena kadar asam bahan bakar bensin tidak setinggi bahan bakar diesel.

Namun tidak bisa dipungkiri, ada pula pelumas yang peruntukannya untuk kedua mesin ini yang disebut dengan multi grade. Ciri-ciri pelumasan multi grade menggunakan dua kode API Service misalkan SJ/CF.

Deltalube Multipurpose adalah salah satunya. Kelebihan yang dimiliki adalah bisa menjaga kualitas mesin dengan penggunaan zat aditif yang mencegah korosi dan endapan karbon yang dapat mengakibatkan keausan. Multipurpose 757 bekerja maksimal untuk mesin diesel maupun bensin, bahkan mesin putaran tinggi jenis turbocharged, supercharged, atau naturally aspirated. Semua bahan yang digunakan telah melampaui standar API Service SJ/CF-4.

Inrayen Motor Saat Ganti Piston Baru, Apa Perlu?

Semua mesin, tak terkecuali mesin sepeda motor, memerlukan waktu penyesuaian antar komponen. Masa penyesuaian itu dalam bahasa tekniknya disebut break-in period, atau lebih populer di Indonesia disebut inreyen. Melakukan inreyen mesin motor, biasanya dilakukan saat beli motor baru. Masa inreyen motor biasanya 500 – 1.000 km tergantung rekomendasi masing-masing pabrikan. Namun, jika kita hanya mengganti piston motor yang sudah aus, Inrayen Motor Saat Ganti Piston Baru, Apa Perlu?

Jawaban singkatnya, iya. Kenapa? Karena piston dan ring piston baru, perlu masa penyesuaian ulang dengan diameter dinding silinder baru yang diperbesar. Piston dan ring piston, bergesekan sangat rapat dengan dinding silinder. Dan jika tidak dilakukan inreyen, piston rentan macet dengan dinding silinder. Hal itu karena belum adanya celah optimal antar keduanya, tapi mesin dipaksa bekerja dalam putaran tinggi. Apalagi saat mesin panas, komponen seperti piston dan ring piston akan memuai. Belum adanya celah yang cukup itu, membuat piston dan ring piston tidak punya ruang gerak saat terjadi pemuaian, hingga akhirnya macet dengan dinding silinder.

Biasanya tukang bubut yang melakukan proses korter silinder, akan menanyakan ke konsumen, mau dibuat rapat atau renggang celahnya nanti. Kami menyarankan untuk dibuat rapat, dengan catatan kita melakukan proses inreyen layaknya pakai motor baru. Biarkan piston, ring piston dan dinding silinder mencapai kerenggangan ideal dengan sendirinya.

Baca Juga : Cara Inreyen Motor Baru

Saat proses inreyen, kendarai motor dengan kecepatan wajar. Jangan berakselerasi kuat, dan jaga putaran gas dengan stabil. Ganti oli saat 500 km pertama, karena biasanya akan ditemukan gram gram halus, akibat gesekan piston baru dengan dinding silinder. Gunakan oli mesin motor berkualitas. Bro Deltalube bisa pakai Deltalube 757 Daily 10W-40 Motorcycle untuk motor bebek dan manual, atau Deltalube 757 Daily 10W-30 Motorcycle untuk motor matic. Bagi kalian pengguna motor keluaran tahun lama, bisa pilih Deltalube 731 Adventure 20W-50 Motorcyle.

Baca Juga : Perlukah Inreyen Mobil Baru Dilakukan ?

Apa Fungsi TBN Pada Oli Mesin?

Sebagian dari kalian mungkin masih asing dengan istilah TBN pada oli mesin kendaraan. TBN adalah singkatan dari Total Base Number, atau jika diterjemahkan menjadi nilai basa total. Lalu apa kegunaannya pada sistem pelumasan? Yuk simak penjelasan selengkapnya.

Seperti dijelaskan sebelumnya, TBN adalah nilai basa total yang terkandung pada oli mesin. Lalu kenapa butuh kandungan basa? Pada proses pembakaran, akan tercipta zat asam. Tidak hanya pembakaran, kandungan sulfur tinggi pada bahan bakar diesel, juga bisa berubah menjadi asam sulfur (sulfuric acid). Zat asam ini sangat berbahaya untuk mesin. Efek buruk yang dapat ditimbulkan zat asam adalah karat, oksidasi (penguapan pelumas), nitrasi, dan meningkatnya kekentalan pelumas.

Untuk mengontrol zat asam pada oli mesin, diperlukan kandungan alkali yang bersifat basa untuk menetralkan asam. Aditif untuk mengontrol kandungan asam pada pelumas, adalah aditif deterjen. Biasanya digunakan senyawa kimia berjenis magnesium, atau kalsium untuk mengontrol kandungan asam. Nilai basa total (TBN) dalam oli mesin, diukur dalam satuan  milligrams of potassium hydroxide per gram oli (mg KOH/g).

TBN juga menjadi indikasi kandungan aditif yang tersisa pada oli mesin. Jadi, semakin lama usia pakai oli mesin, semakin rendah pula kandungan TBN-nya dibanding saat oli baru. Untuk mengetahui nilai TBN, hanya bisa dilakukan melalui uji laboratorium. Jika nilai TBN sudah dibawah 2 mg KOH/g, oli dianggap sudah tidak layak untuk digunakan.

Baca Juga : Waspadai Penggunaan Spesifikasi Oli Mesin

Banyak faktor yang bisa menurunkan kandungan TBN secara signifikan, antara lain kandungan sulfur pada bahan bakar, kandungan bio pada bahan bakar diesel, Exhaust Gas Recirculation (EGR), dan tingkat penguapan oli. Oli mesin yang memiliki kandungan TBN tinggi, dianggap lebih baik karena lebih maksimal dalam mengontrol asam, dan punya masa pakai oli yang lebih panjang.

Bedah Sistem Pendingin Mobil, Apa Saja Komponennya

Saat proses pembakaran, mesin akan menghasilkan panas. Panas mesin ini harus dijaga, agar tidak berlebihan dan berpotensi merusak mesin. Untuk itu diperlukan sistem pendinginan mobil. Seluruh mobil modern saat ini, sudah menggunakan sistem pendinginan air dengan menggunakan radiator sebagai media pelepas panasnya.

Pada artikel ini, akan kami bahas komponen pada sistem pendingin mesin mobil, agar kita lebih paham cara kerjanya. Yuk disimak.

Radiator

Berfungsi untuk mendinginkan cairan radiator yang panas dari mesin, dengan cara melepas panas melalui kisi-kisi radiator yang dialiri udara. Radiator mobil ini terdiri dari upper tank, inti radiator, lower tank, dan tutup radiator.

Kipas radiator

Fungsinya untuk menciptakan aliran udara tambahan, jika radiator tidak mendapatkan pendinginan alami dari angin. Kipas radiator berada di belakang radiator untuk menghisap udara dari luar. Kipas radiator bisa digerakkan menggunakan dinamo elektrik, atau diputar mesin langsung.

Tutup radiator

Tutup radiator berfungsi sebagai penjaga tekanan radiator. Jika panas berlebih dan tekanan meningkat, air radiator akan disalurkan ke tangki reservoir. Hindari mengganti tutup radiator yang berbeda dari spesifikasi standarnya.

Pompa air (water pump)

Fungsinya sangat vital untuk menyalurkan cairan radiator ke seluruh sistem. Jika pompa water pump rusak, mesin pasti overheat, karena cairan tidak bersirkulasi. Water pump umumnya digerakkan langsung oli mesin. Namun ada juga yang menggunakan dinamo elektrik.

Baca Juga : Ini Penyebab Mesin Overheat

Thermostat

Komponen ini sebagai pengatur sirkulasi cairan pendingin. Ketika mesin belum mencapai suhu kerjanya, thermostat akan menahan cairan tidak bersirkulasi. Begitu suhu kerja mesin sudah mulai berlebih, thermostat akan membuka saluran agar cairan dapat bersirkulasi dan mengalir ke radiator.

Apa Itu Aquaplaning dan Bagaimana Cara Menghindarinya?

Musim hujan telah tiba dan di jalan raya seringkali kita temukan genangan air. Genangan air di jalan raya bisa menyebabkan terjadinya aquaplaning pada mobil yang sedang berjalan. Apa itu aquaplaning? Bagaimana cara mengatasinya?

Pengertian Aquaplaning

Aquaplaning terjadi ketika kendaraan kehilangan traksi atau daya cengkeram saat melaju karena air yang menggenang di jalan. Kondisi ini juga dikenal sebagai hydroplaning. Jika kondisi ini terjadi pada mobil yang sedang berjalan, maka pengemudi akan kesulitan mengendalikan mobil dan berpotensi menimbulkan kecelakaan.

Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Aquaplaning

Salah satu faktor yang bisa menyebabkan terjadinya aquaplaning adalah kondisi ban yang sudah tidak ideal. Ban yang aus atau sudah tidak ideal akan berkurang performanya, terutama ketika melewati jalan yang licin karena air. Oleh sebab itu, pemilik mobil harus menjaga kondisi ban selalu ideal dan menggantinya ketika sudah aus.

Selain kondisi ban, faktor lain yang bisa menyebabkan terjadinya aquaplaning adalah kecepatan kendaraan di saat hujan. Semakin tinggi kecepatan kendaraan, semakin tinggi pula potensi terjadi aquaplaning ketika kendaraan melewati genangan air.

Cara Mengatasi Aquaplaning

Ketika terjadi aquaplaning, yang pertama adalah jangan panik! Tetap tenang agar Anda bisa berfikir apa tindakan yang harus dilakukan. Ketika kondisi panik, kadang keputusan yang diambil bisa salah yang menyebabkan terjadinya hal yang tidak diinginkan.

Kedua, pastikan Anda mengemudi dengan posisi yang baik saat hujan. Idealnya, tangan ada di posisi jam 9 dan jam 3 pada lingkar kemudi. Saat terjadi aquaplaning, pegang stir agar tetap lurus dan hindari manuver yang berlebihan. Arahkan mobil agar selalu berjalan lurus. Hal ini menghindari mobil terpelanting karena saat itu mobil dalam keadaan kehilangan traksi.

Berikutnya adalah kurangi kecepatan kendaraan. Saat terjadi aquaplaning, hindari pengereman mendadak. Cukup kurangi kecepatan dengan mengangkat pedal gas dan menekan pedal rem dengan lembut. Dengan begitu, pengemudi dapat sepenuhnya mengendalikan mobil dan menghindari kecelakaan.

Baca Juga : Tips Berkendara Aman Saat Musim Hujan

Aquaplaning bisa terjadi ketika kendaraan melewati genangan air di jalan raya saat hujan. Faktor yang bisa menyebabkan terjadinya aquaplaning adalah kondisi ban yang sudah tidak ideal dan kecepatan kendaraan yang terlalu tinggi saat hujan. Untuk mengatasi aquaplaning, penting untuk tetap tenang, mengemudi dengan posisi yang baik, dan mengurangi kecepatan kendaraan. Dengan begitu, pengemudi dapat sepenuhnya mengendalikan mobil.

Apa Perbedaan Antara Base Oil Mineral dan Sintetik?

Sebagai pemilik mobil, tentunya Anda ingin memberikan perawatan terbaik pada kendaraan Anda. Salah satunya adalah dengan memilih oli mesin yang terbaik. Namun, masih banyak yang bingung dalam memilih antara oli mesin dengan base oil mineral atau sintetik. Di artikel ini, kami akan menjelaskan perbedaan antara keduanya untuk membantu Anda memilih jenis oli mesin yang tepat untuk mobil atau motor Anda.

Apa itu Base Oil?

Sebelum membahas perbedaan antara base oil mineral dan sintetik, mari kita bahas dulu apa itu base oil. Secara sederhana, base oil adalah unsur utama dari oli mesin, yang terdiri dari dua jenis yaitu mineral dan sintetik. Base oil sendiri tidak bisa berfungsi sebagai oli mesin tanpa adanya aditif yang ditambahkan ke dalamnya.

Base Oil Mineral

Base oil mineral adalah jenis base oil yang menggunakan bahan dasar dari minyak bumi yang dimurnikan. Base oil mineral ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu mineral parafin dan mineral nafta. Jika dibandingkan, jenis mineral parafin lebih unggul ketimbang jenis nafta karena memiliki nilai viscosity index yang lebih tinggi dan kemurnian yang lebih baik. Oleh karena itu, jenis oli mineral parafin lebih sering digunakan untuk oli mesin mobil atau motor. Sementara itu, jenis mineral nafta umumnya digunakan untuk oli mesin pendingin dan oli kompresor.

Base Oil Sintetik

Base oil sintetik adalah jenis base oil yang dibuat manusia melalui serangkaian polimerisasi dan bukan merupakan hasil pemurnian langsung dari minyak bumi. Oli sintetik memiliki karakteristik yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, sehingga sering digunakan pada mesin-mesin yang membutuhkan performa tinggi. Base oil sintetik terdiri dari beberapa jenis, di antaranya polyalphaolefin (PAO), diester dan polyol ester, phosphate ester, polyalkylene glycol, dan silicone. Setiap jenis base oil sintetik memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, seperti jenis phosphate ester yang tahan api atau diester dan polyol ester yang mudah terurai alam.

Baca Juga : Pembagian Grup Base Oil,Bukan Cuma Mineral dan Sintetik

Perbedaan Antara Base Oil Mineral dan Sintetik

Secara umum, perbedaan antara base oil mineral dan sintetik terletak pada sumber bahan bakunya. Base oil mineral menggunakan bahan dasar dari minyak bumi yang dimurnikan, sedangkan base oil sintetik dibuat manusia melalui serangkaian polimerisasi. Selain itu, base oil sintetik memiliki karakteristik yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan, sedangkan base oil mineral memiliki karakteristik yang sudah ditentukan oleh sifat alaminya.

Bore up vs Stroke up Mesin Motor: Apa Bedanya?

Meningkatkan Performa Motor dengan Modifikasi Bore Up atau Stroke Up

Apakah Anda merasa performa mesin motor Anda kurang memuaskan? Banyak pemilik motor yang merasakan hal yang sama. Namun, jangan khawatir, ada solusi untuk meningkatkan performa mesin motor, yaitu dengan melakukan modifikasi bore up atau stroke up.

Bore Up: Memperbesar Diameter Piston Mesin

Bore up merupakan salah satu metode modifikasi mesin motor yang bertujuan untuk meningkatkan volume silinder mesin. Caranya adalah dengan memperbesar diameter piston mesin. Modifikasi ini cenderung lebih mudah dilakukan dan lebih sering dipilih.

Peningkatan diameter piston bisa bervariasi tergantung kesanggupan konstruksi mesin, mulai dari 4 mm hingga 10 mm dari standar. Namun, ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam pemilihan piston untuk bore up. Pertama adalah ukuran pin piston yang harus sama seperti piston bawaan. Selain itu, bentuk piston secara keseluruhan juga harus diperhatikan agar tidak terlalu jauh berbeda dari piston bawaan motor.

Jika ingin memilih piston aftermarket, pastikan ukurannya jauh lebih besar dari ukuran standar. Selain itu, agar piston bisa masuk ke dalam blok silinder, ukuran blok silinder juga perlu diperbesar melalui proses dikorter. Namun, jika sisa ketebalan liner silinder blok sudah terlalu tipis, solusinya adalah dengan mengganti boring silinder yang lebih besar.

Stroke Up: Menambah Panjang Langkah Piston

Stroke up adalah metode modifikasi mesin motor lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan volume silinder mesin. Caranya adalah dengan menambah panjang langkah piston (stroke) melalui penambahan panjang langkah piston pada kruk as.

Ada beberapa cara untuk melakukan stroke up, salah satunya adalah dengan mengganti pin big end kruk as dengan yang memiliki offset atau yang dikenal sebagai pin stroker. Umumnya, pin stroke up berukuran +2, +3, atau +4 mm dari ukuran standar. Namun, pengaplikasian pin stroker menuntut modifikasi pada part lain agar kepala piston tidak menabrak silinder head ketika titik mati atas (TMA).

Ada dua cara yang bisa dilakukan, yaitu dengan memilih setang piston yang lebih pendek atau melakukan pengganjalan pada silinder blok bagian bawah. Namun, perlu diingat bahwa modifikasi bore up atau stroke up menuntut modifikasi pada part mesin lainnya agar performanya maksimal.

Baca Juga : Memilih Oli Mesin yang Tepat Untuk Motor Bore-up

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa modifikasi bore up atau stroke up adalah cara yang efektif untuk meningkatkan performa mesin motor. Namun, sebelum melakukan modifikasi, pastikan untuk memilih part yang tepat dan melakukan modifikasi pada part lainnya agar performa mesin maksimal. Selain itu, pastikan juga untuk melakukan perawatan mesin secara rutin agar mesin tetap awet dan performanya terjaga.

Kembali ke atas