nidebo.us

media informasi permainan game online yang seru

Home » Archives for pbnbigesdi » Halaman 16

Penulis: pbnbigesdi

Tips Parkir Mundur Untuk Pemula

Sudah bukan rahasia lagi, untuk seorang pengemudi mobil pemula, parkir mundur adalah sebuah momok. Sebagai pengemudi pemula, tentu masih minim pengalaman. Sehingga penguasaan faktor eksternal dan internal belum terasah dengan baik. Contohnya seperti belum timbulnya rasa percaya diri dari pengemudi tersebut. Sedangkan dari faktor eksternal, pengemudi merasa belum menyatu dengan kendaraannya sehingga belum mengenal dengan baik batasan dari mobil.

Sejatinya, memang dalam melakukan parkir mundur mobil, pengemudi memiliki keterbatasan dalam hal sudut pandang. Pengemudi terasa tidak bebas melihat ke bagian belakang mobil. Namun, saat ini berbagai fitur yang disematkan pada mobil keluaran terkini sudah mempermudah pengemudi. Seperti sensor parkir sampai kamera mundur. Lantas, bagaimana dengan mobil yang masih konvensional? Simak yuk, kita mau berbagi tips nih.

Menoleh Ke Belakang

Ketika parkir mundur, sebaiknya jangan terlalu mengandalkan spion saja. Menoleh ke belakang juga boleh loh. Caranya, letakkan tangan kanan di posisi jam 12 roda kemudi. Lepaskan tangan kiri untuk melihat kondisi tempat parkir yang mau dituju.

Kuasai Arah Belok

Menguasai arah belok mobil dirasa sangat penting ketika mengarahkan buritan mobil. Awalnya memang akan sedikit rumit, namun dengan semakin tingginya jam terbang, hal ini akan semakin mudah.

Jaga Kecepatan Mobil

Dalam memarkir mobil, pengemudi harus bisa menjaga kecepatan kendaraannya. Kuasai betul pedal gas dan rem mobil Anda. Sehingga di saat berakselerasi atau deselerasi mobil dapat dikuasai dengan baik. sehingga kejadian yang tidak diinginkan dapat dihindari.

Pantau Bagian Depan Mobil

Saat sedang parkir mundur, konsentrasi pengemudi tentu tertuju pada bagian belakang mobil. Namun, bukan berarti bagian depan dilupakan. Bagian moncong mobil juga wajib diperhatikan. Ketika sudah mendakati sesuatu segera koreksi agar tidak terjadi benturan di bagian depan. Sembari mundur, pastikan juga bagian depan mobil masih leluasa untuk bergerak.

Baca Juga : Fitur Wajib Mobil Masa Depan, Parkir Otomatis!

Pantang Grogi

Sebagai pengemudi pemula, wajar bila diselimuti rasa tegang katika berkendara. Terlebih saat melakukan parkir mundur. Jadi, ketika melakukan parkir mundur, satai saja. Tidak perlu terburu-buru dan Grogi, manfaatkan waktu dengan baik. Ketika Anda sedang parkir, pengemudi lain akan memberikan toleransi sampai Anda parkir dengan baik.

Nah, silahkan mencoba ya

Jangan Asal Pasang Lampu Kendaraan, Bisa Dipenjara

Belakangan ini, banyak ditemui video viral yang menunjukkan lampu rem kendaraan yang menyilaukan. Dalam video tersebut, ada pengguna mobil dan motor pakai lampu LED warna putih, yang sangat menyilaukan pengendara di belakangnya. Hal tersebut jelas sangat mengganggu, dan membayakan pengendara lain. Perlu kalian tahu nih Bro Deltalube, modifikasi yang menyangkut lampu lampu pada kendaraan itu merupakan sebuah pelanggaran.

Pertama adalah ketentuan mengenai warna lampu kendaraan, yang diatur pada Peraturan Pemerintah nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan. Pada Pasal 23 dijelaskan, lampu utama dekat berwarna putih atau kuning muda, kemudian lampu penunjuk arah atau sein adalah kuning tua dan berkedip, dan lampu rem yang wajib berwarna merah.

Selanjutnya, diatur pula oleh pemerintah mengenai pendaran cahara dari masing-masing lampu di kendaraan. Aturan tersebut tertuang pada Peraturan Pemerintah No 55 tahun 2012 pasal 106. Pada pasal tersebut, dilarang memasang lampu kendaraan bermotor, kereta gandengan atau kereta tempelan yang menyinarkan:

–  Cahaya kelap – kelip, selain lampu penunjuk arah dan lampu isyarat peringatan cahaya.

–  Cahaya berwarna merah ke arah depan.

– Cahaya berwarna putih ke arah belakang kecuali lampu mundur.

Bagi para pelanggar ketentuan di atas, tentu ada ganjaran hukuman yang akan diberikan. Detail hukuman yang akan diterapkan, mengacu pada UU No 22 Tahun 2009 pada Pasal 285 ayat 1 dan ayat 2.

Pasal 285 1 berbunyi “Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot, dan kedalaman alur ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) bulan atau denda paling banyak Rp250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).”

Baca Juga : Perbedaan Lampu Halogen, Hid, LED

Kemudian pasal 2 berbunyi “Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih di Jalan yang tidak memenuhi persyaratan teknis yang meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu tanda batas dimensi badan kendaraan, lampu gandengan, lampu rem, lampu penunjuk arah, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, kedalaman alur ban, kaca depan, spakbor, bumper, penggandengan, penempelan, atau penghapus kaca sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (3) juncto Pasal 48 ayat (2) dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp500.000,00 (lima ratus ribu rupiah).”

Jangan asal modifikasi ya Bro Deltalube.

Bolehkah Cuci Komponen Internal Mesin Pakai Air?

Saat performa mobil sudah menurun, tentu sudah waktunya perbaikan atau peremajaan mesin. Perbaikan mesin bisa meliputi servis berkala, atau perbaikan berat. Jika sudah parah, tidak jarang harus dilakukan turun mesin. Saat turun mesin, biasanya dilakukan penggantian part, setting ulang berbagai komponen, dan juga pembersihan komponen internal mesin.

Soal pembersihan komponen internal mesin, banyak metode yang biasa dilakukan bengkel. Untuk pembersihan kerak karbon, biasanya menggunakan cairan carbon cleaner atau degreaser kuat, untuk memudahkan prosesnya. Kerak karbon, biasanya dijumpai pada kepala piston dan kubah cylinder head. Sedangkan untuk komponen internal mesin lain, biasanya banyak sludge atau kerak kerak dari oli dan sisa pembakaran yang tidak sempurna.

Untuk sludge, tidak diperlukan cairan yang terlalu kuat untuk membersihkannya. Banyak mekanik menggunakan bensin, untuk mencuci komponen internal mesin. Tapi penggunaan bensin juga ada kekurangannya. Pertama, penggunaan bensin berpotensi menimbulkan kebakaran jika tidak digunakan dengan hati-hati. Selanjutnya penggunaan bensin juga bisa dibilang boros biaya, karena harganya yang juga tidak murah.

Baca Juga : Alasan Mengapa Oli Mesin kendaraan Harus Rutin Diganti

Banyak bengkel yang beralih menggunakan air dicampur sabun deterjen pencuci piring, untuk membersihkan komponen internal mesin. Sabun deterjen pencuci piring dianggap cukup ampuh untuk membersihkan noda oli, sludge, dan kerak ringan lainnya.

Namun, penggunaan air bisa berpotensi menimbulkan karat. Lalu bagaimana solusinya?

Solusinya adalah, jangan sampai membiarkan air menempel terlalu lama pada komponen yang dibersihkan. Jika komponen sudah selesai dibersihkan, langsung keringkan komponen menggunakan angin dari kompresor hingga kering total. Jika sudah dikeringkan, baiknya dilumuri sedikit oli mesin untuk mencegah karat. Karena komponen yang sudah dibersihkan itu, biasanya tidak langsung dirakit kembali di mesin. Dengan begitu, komponen bisa aman dari potensi karat meski dibersihkan dengan air.

Begini Cara Berkendara Aman di Jalan Tol

Jalan bebas hambatan alias jalan tol memang selalu menjadi pilihan agar lebih cepat sampai tujuan. Di atas kertas, ketika lewat jalan tol, mobil bisa melaju lebih cepat ketimbang jalan biasa. Namun jalan tol juga bisa menjadi macet karena volume mobil yang sangat tinggi.

Bagi pengemudi pemula, berkendara di jalan tol bagaikan ujian untuk naik kelas ke jenjang berikutnya. Pasalnya, berkendara di jalan tol dituntut untuk melaju lebih cepat ketimbang jalan biasa. Pastinya dibutuhkan konsentrasi penuh saat lewat jalan tol. Bila tidak, kejadian yang tidak diinginkan mengintai untuk terjadi, seperti kecelakaan. Oleh sebab itu, kami ingin sedikit berbagi tips untuk para pengemudi pemula saat berkendara yang aman di jalan tol. Yuk, simak sama-sama.

Pertahankan Kecepatan

Seperti yang sudah disebutkan di atas, jalan tol menuntut pengemudi untuk melaju lebih cepat. Batas minimum berkendara di jalan tol adalah 60 km/jam dan batas maksimumnya adalah 100 km/jam. Berusahalah untuk melaju direntang kecepatan itu, agar tidak mengganggu pengemudi lain bila terlalu lambat dan tidak membahayakan bila melaju terlalu cepat.

Perhatikan Jalur Jalan Tol

Ketika lewat jalan tol, pengemudi harus memperhatikan jalur yang diambil. Jalur paling kiri atau jalur lambat adalah untuk kendaraan yang berjalan lebih lambat (masih dalam batas minimum). Saat ingin mendahului kendaraan lain, pindahlah ke jalur sebelah kanan. Beri isyarat (sign) ketika ingin berpindah jalur, agar kendaraan lain mengetahui tujuan Anda.

Penting untuk diperhatikan, jangan melaju di bahu jalan. Karena bahu jalan berfungsi untuk kendaraan berhenti ketika dalam keadaan darurat.

Jaga Jarak Aman

Selalu menjaga jarak dengan kendaraan di depan bisa menjadi kunci agar selalu aman berkendara di jalan tol. Jarak aman yang dimaksud adalah sekitar 10-20 meter dengan mobil lain. Tujuannya, ketika mobil di depan melakukan pengereman, Anda masih memiliki ruang untuk melakukan pengereman.

Selalu Menjaga Konsentrasi

Saat berkendara di jalan tol, pengemudi dituntut untuk selalu berkonsentrasi pada jalan. Dibandingan dengan jalan biasa, jalan tol memang lebih monoton karena tidak banyak tikungan yang membutuhkan manuver. Dampaknya, pengendara kerap didatangi rasa kantuk. Solusinya, manfaatkan rest area untuk beristirahat sejenak.

Baca Juga : Panduan Jarak Aman Mengemudi di Jalan

Perhatikan Rambu-rambu

Di jalan tol banyak terpampang rambu-rambu lalu lintas. Pahami dan patuhi rambu-rambu tersebut. Karena rambu-rambu itu dipasang untuk menjaga keselamatan para pengguna jalan. Selain itu, ada juga rambu penunjuk jalan yang dipasang untuk mengarahkan pengemudi sampai ke tujuan.

Selamat mencoba ya.

Jangan Asal Ganti Visor Helm

Selain jadi peralatan keselamatan wajib, helm kini juga merambah sebagai aksesori fashion pengguna motor. Biasanya, pengguna motor akan melakukan beberapa cara untuk mempercantik tampilan helm. Mulai dari penambahan stiker, hingga mengganti visor atau kaca helm. Helm pada kondisi standar, akan dilengkapi visor bening atau clear. Visor bening ini bertujuan, agar pandangan kita tetap maksimal saat malam hari.

Penggunaan visor bening pada siang hari, kadang bisa menimbulkan masalah. Banyak dari kita yang sering merasa silau, saat menggunakan helm dengan visor bening. Menanggapi masalah itu, produsen helm kini mulai meluncurkan helm dengan fitur double visor. Helm dengan double visor, memiliki visor gelap tambahan yang bisa diatur naik turun. Fitur ini memungkinkan kita menggunakan visor gelap saat siang hari, dan menggunakan visor bening saat malam hari.

Sedangkan bagi helm yang belum double visor, solusi mengatasi silau hanya lewat ganti visor yang gelap. Kini tersedia banyak pilihan visor gelap untuk masing-masing helm. Ada visor light smoke dengan kegelapan sedang, dark smoke dengan kegelapan pekat, hingga visor iridium yang seperti cermin dari jika dilihat dari sisi luar.

Tapi kita harus waspada Bro Deltalube. Penggunaan visor dark smoke dan iridium memang keren dan bisa menghalau terik sinar matahari. Tapi, pandangan kita akan sangat tereduksi saat malam hari. Visor iridium, memiliki lapisan khusus pada sisi luar yang memungkinkannya memantulkan cahaya.

Lapisan tambahan ini, mudah sekali baret. Jika sudah baret, tentu akan mengaburkan pandangan. Penggunaan visor iridium yang sudah baret pada malam hari, akan melipatgandakan masalah. Selain pandangan yang jadi lebih gelap, baretnya juga bisa menghilangkan fokus. Jadi untuk penggunaan visor dark smoke dan iridium, sebaiknya hanya untuk siang hari saja.

Baca Juga : Visor Helm Motor Juga Perlu Perawatan

Jangan ambil risiko Bro! Visor jenis light smoke, cenderung lebih aman digunakan sepanjang waktu. Intensitas cahaya yang masuk, masih lebih banyak dibanding visor jenis dark smoke atau iridium. Tapi memang, kemampuannya dalam menahan terik matahari tidak maksimal. Jangan salah pilih ya Bro Deltalube, jangan gadaikan keselamatan demi gaya semata.

Kenapa Motor 2-tak Butuh Oli Samping

Meski populasinya kian jarang, masih saja ada pengguna motor 2-tak. Motor 2-tak kini cenderung dipakai sebagai kendaraan hobi, dan sudah jarang dipakai harian. Hal itu karena motor 2-tak lebih boros bahan bakar, dan butuh biaya lebih untuk penggunaannya. Selain butuh biaya untuk beli bahan bakar, motor 2-tak juga butuh oli tambahan saat dipakai. Jadi, kita butuh beli bahan bakar dan oli, yang biayanya tidak murah.

Lantas kenapa motor 2-tak butuh oli mesin tambahan? Sebelum membahas lebih jauh, kita bahas dulu tentang dua jenis oli yang dipakai pada mesin 2-tak. Mesin 2-tak membutuhkan gearbox oil dan engine oil. Gearbox oil ini bertujuan untuk melumasi area kopling dan gigi transmisi saja. Gearbox oil ini lebih sering disebut sebagai oli mesin, pada mesin 2-tak. Gearbox oil pada mesin 2-tak, menggunakan oli mesin 4-tak atau oli mesin 4T.

Sedangkan engine oil pada mesin 2-tak, bertujuan untuk melumasi komponen vital yaitu piston, dinding silinder, dan crankshaft. Nama resmi dari oli ini adalah 2-stroke engine oil. Tapi, di Indonesia lebih populer disebut sebagai oli samping. Kenapa demikian? Karena biasanya, letak tabung engine oil motor 2-tak ini berada di sisi samping motor. Oli samping ini, ikut terbakar bersama bahan bakar. Volumenya akan terus berkurang, dan kita harus isi ulang oli samping secara berkala.

Perbedaan mendasar pada mesin 2-tak dan 4-tak adalah, langkah kerja dan sistem pemasukan bahan bakarnya. Pada mesin 4-tak, campuran udara dan bahan bakar masuk melalui klep in menuju ruang bakar. Ruang bakar dan area crankcase motor 4-tak, tersekat rapat oleh ring piston dan dinding silinder secara sempurna. Sehingga oli yang melumasi area piston dan dinding silinder, tidak masuk ke ruang bakar dan ikut terbakar.

Pada mesin 2-tak, campuran udara dan bahan bakar masuk lewat lubang (port) di dinding silinder. Tidak ada klep in dan out pada mesin 2-tak. Campuran udara dan bahan bakar itu, kemudian dikompresi oleh piston dan dibakar api busi. Karena dinding silinder yang berlubang-lubang, membuat area ruang bakar dan crankcase motor 2-tak jadi menyatu.

Baca Juga : Oli Samping Motor Wangi, Dongkrak Performa Motor?

Oli yang digunakan untuk melumasi piston, dinding silinder, dan crankshaft, secara otomatis akan ikut terbawa ke ruang bakar dan terbakar. Itu sebabnya motor 2-tak butuh oli samping, untuk melumasi area piston. Oli samping ini memang dirancang untuk mudah terbakar bersama bahan bakar. Dan akibat dari terbakarnya oli samping di motor 2-tak, kita akan melihat asap yang keluar dari knalpotnya.

Penyebab Mobil Hilang Tenaga Saat Nanjak

Ketika musim liburan tiba, daerah pegunungan kerap menjadi destinasi keluarga. Untuk menuju ke sana, sebagian wisatawan menggunakan kendaraan mobil. Namun tidak jarang, mobil yang digunakan kehilangan tenaga sehingga tidak kuat untuk melibas tanjakan curam. Hal ini tentu bisa membuat para penumpang tidak nyaman alias deg-degan. Cari tahu yuk, kenapa mobil bisa sampai kehilangan tenaga saat menanjak?

Mobil memang harus punya tenaga yang cukup untuk bisa melibas tanjakan, di mana gaya gravitasi menjadi masalahnya. Untuk sebuah mobil yang sehat mungkin saja tidak menjadi masalah. Beda cerita bila komponen mobil sudah ada yang rusak atau aus.

Mesin tidak dapat bekerja dengan baik bila bahan bakar yang masuk mendapat hambatan. Salah satu tersangkanya adalah filter bahan bakar yang bisa menghambat. Sejatinya fungsi filter bahan bakar untuk mencegah kotoran agar tidak masuk ke ruang bakar. Namun bila tidak dilakukan penggantian secara berkala, partikel dan endapan dari tangki akan menumpuk dan menyumbat filter. Sehingga membatasi aliran bahan bakar ke mesin.

Filter knalpot dan catalytic converter berfungsi sebagai peredam kebisingan dan mengurangi polusi. Jika salah satu filter di knalpot ini tersumbat, maka kemampuan mesin untuk berakselerasi juga bisa terhambat.

Mesin membutuhkan udara bersih agar mesin tetap bertenaga. Bila filter udara dalam keadaan tersumbat dan tidak bisa mencegah kotoran masuk ke ruang bakar internal, bisa berdampak ke mesin sehingga tidak cukup kuat untuk menanjak.

Ketika filter bahan bakar tidak berfungsi dengan baik, dampak jangka panjangnya bisa sampai ke komponen injektor. Biasanya karena usia pakai yang Panjang dan kualitas bahan bakar yang buruk. Bisa juga karena filter bahan bakar gagal menyaring endapan dari tangka. Hal ini mempengaruhi pola semprotan dan kemampuan injektor, sehingga kurangnya bahan bakar yang masuk ke ruang bakar. Dampaknya tidak ada daya yang dihasilkan.

Baca juga : Manfaat Memantau Filter Udara Mesin Mobil

Terakhir adalah komponen busi. Karena usia pakai yang panjang, busi juga akan mengalami keausan. Yang paling utama pada celah busi. Ketika celah terlalu besar, maka percikan tidak selalu dapat melalui celah tersebut. Dengan begitu, bila tidak ada percikan berarti tidak terjadi pembakaran di dalam silinder atau misfire. Akibatnya, mesin tidak memiliki tenaga yang cukup untuk beroperasi.

Untuk menjaga performa mesin dalam kondisi terbaik, Deltalube Daily 757 Premium SAE 10W-40 dan 10w-30 kini menggunakan sertifikasi API Service SN. Dengan sertifikasi tersebut, pelumas ini memiliki kemampuan lebih baik dalam mencegah timbulnya deposit yang terjadi pada saat suhu tinggi di komponen piston, sehingga potensi terjadinya sludge (Lumpur) pada pelumas dapat dihindari.

Intip Untung Rugi mobil Diceperin

Para produsen mendesain sebuah mobil dengan matang untuk mewujudkannya. Namun para konsumen seakan tidak pernah puas dari sisi tampilan. Terlebih untuk para pencinta modifikasi. Selalu mencari cara untuk tampil lebih ganteng, beda dari yang lain. Salah satu caranya adalah memangkas ground clearence mobil atau lebih dikenal dengan diceperin. Bila dilakukan dengan benar, tampilan mobil “auto” ganteng hanya dengan jurus ini. Tentu ada kelebihan dan kekurangannya loh!

Yuk, kita simak.

Kelebihan

Sebuah mobil dengan ground clearance rendah memungkinkan untuk mendapatkan aerodinamika yang lebih baik. Aliran angin dari bagian kolong mobil menjadi rendah. Alhasil mobil dapat mencekram aspal secara lebih baik pula.

Berikutnya, mobil mendapat kestabilan yang lebih baik. Hal ini karena semakin rapat dengan tanah, semakin rendah pula pusat gravitasinya. Dampaknya, mobil semakin enak diajak bermanuver.

Seperti yang sudah kami sebutkan sebelumnya di atas, mobil yang diceperin bakal mendongkrak tampilannya. Secara visual lebih enak dipandang akibat jarak fender yang rapat dengan dinding ban.

Kekurangan

Mobil yang sudah diceperin, akan lebih sensitif terhadap tekstur jalan. Hasilnya, guncangan di dalam mobil lebih terasa. Hal ini bisa membuat penumpang merasa tidak nyaman.

Kondisi jalan tidak selalu seperti apa yang kita harapkan. Ada kalanya akan bertemu dengan jalan yang tidak rata atau bergelombang. Pemilik mobil ceper akan kesulitan untuk melewati jalan rusak atau polisi tidur.

Selanjutnya adalah, mobil ceper bisa berdampak pada lebih pendeknya usia suspensi. Komponen kaki-kaki dipaksa bekerja keras untuk menopang mobil. Jadi jangan heran bila punya mobil ceper, akan lebih sering mengganti komponen kaki-kaki.

Baca Juga : Cara Mengetahui Kondisi Kaki-kaki Mobil dari Keausan Ban 

Permukaan jalan yang tidak rata bukan cuma susah untuk dilewati mobil ceper. Karena bagian bawah mobil semakin dekat dengan tanah, bumper bagian depan atau belakang kerap menjadi korban gesekan dengan tanah atau aspal. Belum lagi bagian knalpot bakal sering tersangkut saat melewati polisi tidur.

Sepertinya, slogan “beauty is pain” ada benarnya untuk menggambarkan mobil ceper ya. Hehehe.

Penyebar Gear Oil Motor Matic Berubah Jadi Warna Putih

 Sepeda motor matic makin digemari saat ini. Populasinya berhasil menggeser dominasi motor bebek yang lebih dulu populer. Sepeda motor matic memang lebih praktis, karena kita hanya perlu putar gas saja untuk melaju. Tanpa oper gigi bahkan tarik kopling.

Transmisi otomatis motor matic, umumnya menggunakan jenis continuously variable transmission (CVT) dengan kopling jenis kering. Berbeda dengan transmisi motor manual, transmisi motor matic tidak terendam oli. Tapi motor matic bukan tanpa oli transmisi Bro Deltalube. Motor matic tetap butuh oli untuk pelumasan gigi reduksinya. Makannya, oli ini lebih populer disebut gear oil ataupun oli gardan.

Area gigi reduksi motor matic tetap perlu oli untuk meredam gesekan, mencegah panas, dan melindungi dari karat. Volume gear oil motor matic juga hanya sedikit, berkisar 100 sampai 150 ml saja. Umumnya, oli gear motor matic memiliki warna kekuningan, atau merah saat kondisi baru. Dan ketika diganti, warna oli cenderung akan berubah warna lebih gelap.

Tapi pernahkah kalian mendapati gear oil motor matic, berubah jadi warna putih susu ketika diganti?

Waspadalah Bro Deltalube, warna putih pada gear oil motor matic kamu bisa jadi indikasi ada kontaminasi air pada area gigi reduksi. Air bisa masuk ke gearbox motor matic, lewat selang pernapasannya.

Umumnya ada selang yang keluar dari area gearbox motor matic, yang berfungsi untuk membuang tekanan udara akibat perputaran gigi reduksi di dalamnya. Selang yang biasanya disambung ke boks filter udara itu, mungkin saja lepas sehingga air bisa masuk ke dalam gearbox.

Air juga bisa masuk melalui gasket gearbox yang sudah rusak, sehingga air bisa masuk diantara sela-sela antar sambungannya. Jika kamu menemukan leleran gear oil pada sekitar area gearbox, kemungkinan ada juga air yang masuk ke dalam.

Baca Juga : Cara Mudah Ganti Oli Gear Motor Matic Sendiri di Rumah

Waspada juga jika motor habis dipakai menerjang banjir yang tinggi. Sangat besar kemungkinan air ikut masuk ke area gearbox, dan menyebabkan oli berubah jadi putih susu. Oli yang terkontaminasi dengan air, tentu sudah rusak kualitasnya. Oli yang rusak ini, tidak mampu lagi melindungi gear reduksi dari gesekan dan keausan. Dan tentu akan timbul karat. Kerusakan lebih berat, akan terjadi akibat hal ini.

Jadi, segera atasi jika hal ini terjadi ya Bro Deltalube.

Alasan Kenapa Catalytic Converter Mobil Jadi Incaran Maling

Kasus pencurian catalytic converter belakangan ini kian marak. Meski catalytic converter terpasang pada sistem knalpot mobil dan motor, rata-rata korbannya adalah para pemilik mobil. Kenapa demikian? Hal itu disebabkan catalytic converter pada mobil yang berupa komponen tersendiri, sehingga bisa dilepas secara terpisah. Hasilnya, ya tentu lebih mudah dicuri. Beda dengan catalytic converter pada sepeda motor yang menyatu dengan keseluruhan knalpot, sehingga lebih menyulitkan pada proses pencuriannya.

Lantas kenapa catalytic converter mobil, begitu berharga dan jadi incaran maling? Sebelum itu, kita bahas sedikit mengenai apa itu catalytic converter dan fungsinya pada kendaraan.

Catalytic converter yang terpasang rangkaian sistem knalpot berfungsi untuk menyaring gas buang hasil pembakaran dan mengubahnya menjadi emisi yang lebih ramah. Memanfaatkan sebuah filter berukuran mikron, komponen ini mengubah gas buang berupa karbon monoksida (CO), hidrokrabon yang tidak terbakar (HC) dan nitrogen oksida (NOx) menjadi karbon dioksida (CO2), nitrogen (N2) dan uap air (H2O) yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga : Gejala Catalytic Converter Bermasalah

Setelah mesin dinyalakan, gas buang yang beracun itu menuju pipa knalpot dan melewati catalytic converter. Ruang dalamnya didesain seperti sarang lebah yang terbuat dari keramik yang dilapisi katalis seperti platinum, palladium, dan rhodium. Dengan temperatur sekitar 420 derajat celcius, katalis itu mengubah gas beracun itu tadi menjadi oksigen, karbon dioksida dan air.

Nah, kandungan platinum, palladium, dan rhodium ini lah yang diincar para pencuri. Ketiga logam ini memiliki harga yang selangit. Harga per ons platinum saat ini, bisa mencapai 906 Dolar AS atau sekitar Rp 13 jutaan. Sementara palladium lebih mahal lagi, yaitu mencapai 1.800 Dolar AS atau setara Rp 26 jutaan per onsnya. Rhodium jadi yang paling mahal, dengan harga per ons menyentuh harga 14.000 Dolar AS atau setara Rp 207 jutaan! Pantas saja jadi incaran maling.

Kembali ke atas