Pemilihan pelumas atau oli mesin yang tepat dan berkualitas, dapat menjaga performa serta memperpanjang usia mesin kendaraan. Oleh karena itu, kalian tidak bisa sembarangan menggunakan atau memilih oli. Karena, hal itu dapat berakibat pada performa mesin mobil yang menurun, bahkan kerusakan fatal di mesin.
Untuk mencegah hal tersebut terjadi, berikut kami berikan 5 kesalahan umum, yang sering terjadi saat penggantian pelumas atau oli kendaraan. Yuk disimak, agar tidak menimpa kita.
Oli terlalu kental
Setiap spesifikasi mesin kendaraan membutuhkan pelumas mesin yang berbeda. Mesin mobil generasi terbaru, menuntut oli mesin yang lebih encer. Akan berakibat fatal jika mesin modern diisi dengan oli kental seperti SAE 20W-50. Sebab, oli yang kental tidak dapat melewati celah-celah yang sempit pada komponen mesin. Hal itu berpotensi membuat mesin tidak terlumasi dengan baik, sehingga mengakibatkan komponen mesin saling bergesekan satu sama lain tanpa adanya pelumasan. Kondisi ini bisa membuat keausan komponen dan panas mesin yang tinggi.
Oli terlalu encer
Mesin generasi lama, memiliki celah antar komponen yang relatif lebih renggang dari mesin modern. Celah antar komponen itu, akan diisi oleh oli. Sehingga dibutuhkan oli yang lebih kental, agar dapat bertahan pada celah-celah antar komponen. Jika diisi oli yang encer, oli kan mudah buyar ke segala arah, sehingga tidak mampu memberikan pelumasan yang maksimal. Efeknya, suara mesin akan terdengar lebih kasar dari biasanya.
Harga oli mahal berarti bagus
Oli yang bagus, belum tentu cocok untuk kendaraan kita. Sebagian orang menganggap harga yang mahal merupakan yang terbaik, padahal sebuah kualitas oli diperhatikan dari zat aditif yang digunakan. Sebagai pengguna kendaraan, Anda harus memerhatikan kode-kode standar American Petroleum Institute (API) dan Society of Automotive Engineers (SAE) yang tertera pada kemasan oli, dan juga melihat buku panduan mobil, untuk membandingkan oli seperti apa yang bagus dan cocok untuk mobil Anda.
Oli palsu
Hal yang paling berbahaya adalah mengisi oli mesin palsu.
Oli palsu merupakan oli yang tidak memiliki standar kualitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Tidak jelas bahan bakunya, kekentalannya, hingga sertifikasinya. Para pemalsu oli sudah sangat cerdik dalam mengelabuhi konsumen. Sangat sulit membedakan oli palsu dengan yang asli. Salah satu trik untuk menghindari oli palsu, adalah dengan membeli oli mesin di bengkel/toko yang jelas dan sudah memiliki reputasi positif. Oli palsu juga biasanya ditawarkan dengan harga yang sedikit lebih murah.
Baca Juga : Penggunaan Oli Mesin Yang Tepat Berdasarkan Spesifikasi Kendaraan
Jarak kilometer penggantian oli
Sebagian orang masih kurang paham tentang interval penggantian oli yang tepat.Cara yang termudah adalah dengan melihat buku manual kendaraan. Disana tertera kapan waktu terbaik mengganti oli. Namun jika kendaraan sering melewati kondisi macet, interval penggantian bisa dipercepat. Kondisi stop and go di kemacetan sangat membebani mesin, sehingga oli mesin bekerja lebih berat. Jika buku manual sudah tidak ada atau hilang, pergantian oli mesin secara umum bisa dilakukan setiap 5.000 km.
Jangan sampai telat dari masa pakai yang sudah ditetapkan pabrikan ya Bro Deltalube. Fatal akibatnya.